Lollypop

14K 1.5K 254
                                    

| Na Jaemin & Huang Renjun's
Fanfiction |

CANDY © 2020 REONBY

Short story | Fluffy | Baku

Baekhyun - Candy

🍬

KERUTAN terlihat begitu dalam pada dahi saat sebuah tangan tersodor dihadapan. Renjun memerhatikan tanpa minat benda yang tergeletak diatas telapak tangan yang terlihat besar didepannya, sebagai gantinya dia mendengkus dan menyilangkan tangan didada.

Ah, kali ini sebuah permen lollipop berhias pita berwarna merah.

"Mengapa kau selalu memberiku permen disaat selanjutnya benda itu akan terbuang pada tempat sampah?"

Jaemin, sosok yang tetap menyodorkan sebelah tangannya itu tersenyum lebar, dia tak akan menarik tangannya jika benda manis itu tetap ada disana. "Permen adalah dirimu."

Renjun mendengkus, merotasikan bola mata saat mendengar perkataan aneh lelaki tersebut. Meski sudah sering mendengarnya namun Renjun masih belum terbiasa akan ribuan perkataan absurd Jaemin, mungkin tak akan pernah. Lelaki itu selalu berucap bahwa permen adalah dirinya, bahwa permen seperti dirinya, bahwa permen adalah refleksi dari dirinya dan berbagai kalimat lain yang tak perlu repot-repot untuk Renjun ingat. Maksudnya, hei! Renjun itu manusia, mana bisa disamakan dengan sebuah permen yang adalah sebuah makanan, memangnya Renjun ini bisa dimakan apa?

"Jaemin, sudah berapa kali kubilang bahwa aku tak suka permen?!"

"Tapi permen itu manis."

"Nah, lalu apa peduliku?" Renjun mencibir, dia sungguh ingin pergi dari sini namun badan besar Jaemin menghalangi langkahnya. Renjun tak ingin membuang tenaganya dengan percuma untuk mendorong badan raksasa lelaki itu, karena itu adalah tindakan sia-sia. Jaemin tak akan mengalah sebelum keinginannya terpenuhi dan Renjun lebih memilih mempertahankan keras kepalanya dengan mengabaikan permen yang tak dirinya sukai.

Dan shit, mengapa pula lorong loker ini harus sepi?! Seharusnya Renjun sudah duduk manis dengan makan siang yang tersaji dihadapan, kepalanya terasa mengepul karena pelajaran yang menguras otak. Renjun bahkan sudah membayangkan es krim yang meleleh dilidahnya, atau mungkin soda dengan bongkan es batu yang membasahi tenggorokan namun semua bayangan itu harus musnah saat Jaemin menahannya dilorong loker dan menyodorkan permen yang tak ia harapkan untuk menyapa indera pengecap.

Kedua sudut bibir Jaemin terangkat lembut, tatapannya berbinar memerhatikan wajah Renjun yang merenggut, "Kau 'kan manis seperti permen, jadi permen ini cocok untukmu."

Duh, korelasi dari mana itu?!

"Apa-apaan?! Memangnya kau pernah menjilat diriku hingga bisa mengatakan bahwa aku manis?! Dasar otak udang!"

"Huh?" Jaemin mengernyit, inginnya menutup telinga agar terhindar dari teriakan Renjun namun sebelah tangannya masih tetap harus tersodor sebelum Renjun mengambilnya. "Apa aku harus menjilatmu?"

Kedua mata Renjun membola. Sial, apa dia tak salah dengar? Pria ini benar-benar sangat idiot. Renjun mendesis, mendorong badan besar Jaemin untuk menjauh.

"Kau mau kupukul ya? Haish, dasar pria gila! Minggir kau raksasa!" Kedua tangannya tetap mendorong dada Jaemin untuk menjauh, yang sialnya bahkan lelaki itu tak bergerak seinci pun dari tempatnya berdiri. Renjun mengerang frustrasi, dia mencoba menarik tangannya untuk menjauh, sepertinya kaki adalah sasaran yang empuk untuk mengenyahkan lelaki sialan itu dari penglihatan.

Tapi bahkan belum sempat tangannya menjauh, tiba-tiba pergelangan tangannya ditarik hingga tubuhnya tertarik ke depan dan ....

Fuck?

WHAT THE FUCK?!

Bola mata Renjun terlihat hampir keluar dari tempatnya saat merasakan belah bibirnya di jilat oleh Jaemin.

KALIAN DENGAR ITU?! DI JILAT!!

SEKALI LAGI, DI JILAT! DAMN! DI JILAT! OH GOSH DI JILAT!

"Hm, ternyata rasanya memang benar manis seperti permen."

Jaemin menjauhkan tubuhnya dan tersenyum lebar, sedangkan Renjun hanya membeku dengan mata yang masih melotot dan belah bibir terbuka; yang permukaannya terasa lengket dan basah.

"Nah, lollipop ini akan membuat dirimu semakin manis." Tangan kanannya ditarik lembut bersama sebuah permen yang diletakkan di telapak tangan. Senyuman Jaemin merekah lebar lalu pergi berlari dan tertawa setelah mencuri kecupan dari pipi Renjun sekilas.

Oh?

Hah?

Fuck?!

"JAEMIN KEPARAT KEMARI KAU BEDEBAH SIALAN!"

Renjun menjerit histeris dan bergerak rusuh saat dirinya sadar apa yang telah Jaemin lakukan pada bibirnya yang sekarang tak lagi perjaka. Permen ditangannya yang masih terbungkus plastik itu digigit untuk melampiaskan amarah. Inginnya mengejar Jaemin dan memberi beberapa bogeman mentah pada tubuh raksasanya tapi Renjun sudah terlalu lelah karena perlakuan lelaki itu yang menjilat bibir sucinya dengan tak tahu malu. Sebagai gantinya Renjun memilih berjongkok sambil masih mengigiti permen dan menangis sesenggukan meski tak ada air mata yang keluar.

Dan shit, bahkan permen yang dia gigiti pun tak membantu meski rasa manisnya membuat Renjun mengunyah lollipop itu dengan rakus.

"LOLLIPOP SIALAAAAN AAAARGH!"

Oh, kasihan sekali keperjakaan bibirnya harus direnggut oleh lelaki sinting penggila permen. []

Udah ada di draft sejak lama, pas Baekhyun comeback, ceritanya udah selesai ditulis, udah di edit juga, isinya dikit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah ada di draft sejak lama, pas Baekhyun comeback, ceritanya udah selesai ditulis, udah di edit juga, isinya dikit. Jadi ya gitu.

Yaya.

Bogor, 31 Agustus 2020

CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang