Pangeran Berkaki Kuda

Pohon Tua

     Ada sebuah pohon tua terletak ditengah taman kota. Kondisinya sangat menyedihkan tak terawat, tanpa dedaunan dan bunga, tetapi besar layaknya pohon beringin. Banyak orang melewatinya tanpa memperdulikannya, bahkan untuk sekedar menatapnya mereka enggan. Hingga pada suatu ketika, beberapa orang membangun pagar disekeliling pohon itu. Konon katanya pohon itu keramat, tidak seorangpun berani mendekat dan taman yang indah itu kini ditutup.

Beberapa hari kemudian, ada seorang remaja memanjat melintasi pagar dan duduk dibawah pohon tua. Dia jatuh cinta dengan suasana taman itu, ketenangan dikala sepi, tempat dimana dia bisa menjadi dirinya sendiri. Lantas dia berpikir "tempat ini akan lebih indah jika dilihat dari atas pohon"
Dipanjatlah pohon tua itu dan ia duduk pada salah satu dahan teratas. Tak hanya taman yang ia lihat, bahkan seisi kota juga ikut terlihat.

Mulai saat itu, ia sering mengunjungi tempat itu, melihat fajar, senja, hingga bintang malam. Karena terlalu cintanya dia dengan pohon tua tersebut, dia mulai merawatnya, memberinya air, menghiasi pagar, hingga meletakkan beberapa dekorasi disekitar pohon. Tapi kebahagiaan tidak akan bertahan lama. Sebuah dahan besar nan rapuh jatuh tepat mengenai kepalanya, remaja itu dilarikan ke rumah sakit. Karena kejadian tersebut, pemerintah memutuskan untuk menebang pohon tua dan menghancurkan taman. Tak ada lagi pohon tua, apalagi taman, kini tergantikan lahan kosong yang rata dengan tanah.

Pohon tua itu sama halnya dengan kita, terkadang kita merasakan sepi ditengah keramaian, tetapi kita akan menemukan jati diri kita sendiri. Dan apabila seseorang datang ditengah kekosongan hati, jangan berburuk sangka dengan mencelakainya, karena semua akan berbalik pada kita.

Pesan jika kita seorang remaja itu, jangan mencintai sesuatu dengan berlebihan jika kita tidak ingin merasakan sakit yang berlebihan pula.
Pada akhirnya semua kembali kepada kita, hidup kita adalah pilihan kita, entah itu menjadi pohon rapuh yang tumbang lalu tumbuh kembali dengan kokoh, atau menjadi pohon yang tumbang lalu rata dengan tanah. Atau bahkan menjadi pemerintah yang mengabaikan lalu datang untuk menghancurkan.
Hiduplah dengan menjadi dirimu sendiri karena semua orang memiliki porsi kesalahannya masing-masing.

.
.
.
.
.
.
.

To be continue

15 Agustus 2020
Kznffx_