Keesokan harinya, seperti biasa. Lisa berada di akademi itu. Akademi musik tepatnya. Tempat dimana semua orang belajar musik disana. Murid disana sangatlah sedikit. Dikarenakan memang tempatnya di pedesaan. Untuk masuk ke Akademi pun harus mengeluarkan biaya yang bisa dibilang cukup besar.
Jarak antara rumah Lisa dan Akademi itu cukup jauh. Rumah Lisa berada di perkotaan. Dan Akademi itu berada di pedesaan. Lisa lebih memilih kesana ketimbang Akademi di kotanya. Dikarenakan suasananya yang sejuk dan tenang. Tidak seperti dikota.
Disampingnya kinipun sudah ada pemuda kemarin.
"Ingin main bersama? ku ajari."
"Boleh."
Pemuda itu membantu Lisa untuk bisa memainkan piano didepannya. Dengan tenang dan santai.
Ting.
"Ini kunci G. Coba tekan."
"Kubantu."Pemuda itu memegang tangan Lisa, lalu membantunya menekan tuts.
"Aku tak bisa. Ini sulit."Ucap Lisa putus asa.
"Kau pasti bisa."
"Tidak. Aku tidak bisa. Ini terlalu sulit. Sungguh."
"Baiklah. Suatu saat kau pasti bisa."
Mereka berdiam untuk beberapa detik. Pemuda yang disampingnya itu sedang menatapnya. Dan Lisa tentu tak tau.
"Aku belum tau namamu. Jadi, siapa namamu?"
"Nam Lalisa Temeeruk."
"Nama yang cantik. Seperti orangnya."
"Aku, cantik?"
"Ya. Kau cantik. Matamu indah. Aku menyukainya."
"Aku tak bisa melihat wajahku. Jadi aku tak tau."
"Suatu saat kau akan bisa melihat wajahmu. Dan juga wajahku."
"Ah, ngomong-ngomong. Siapa nama mu?"Tanya Lisa.
"Aku akan memperkenalkan diriku padamu saat kau sudah bisa melihat. Aku berjanji."
"Maksudmu?"
"Panggil aku, secret."
TBC
Secret, guys.
Wkwkwk.Oh, ya. Nama Lisa ku ubah. Yang awalnya Lalisa Lee jadi Nam Lalisa Temeeruk.
~16-8-20~
