Malam yang indah, seorang gadis duduk dibangku taman rumahnya sambil sesekali menghisap rokok. Menikmati malam yang indah bersama bintang dan bulan. Hingga seorang wanita dengan setelan jas dokter duduk disampingnya.
"Mira, ini bukan waktunya bersantai." ucap wanita tadi.
"Aku hanya mencoba menikmati hidup," ucap gadis bernama Mira tersebut.
"Kali ini kau dapat bagian yang sama," ucap sang dokter, "dan ini bagianmu," lanjut wanita itu sambil menunjukkan data seseorang.
"Maksudmu aku harus menggodanya?" Ucap Mira terkejut, " Saiko kau tau aku tak suka melakukan itu."
"Hey nona, tidak adil jika hanya aku dan Tsukasa yang melakukan itu lagipula targetmu adalah pemimpin mereka," ucap Saiko.
"Merepotkan. Lalu apa yang harus kulakukan?" Ucap Mira dengan penuh keterpaksaan.
"Pertama kau harus masuk ke rumah sakit tempatku bekerja lalu setelah itu kau bisa mulai mendekati dokter itu," jelas Saiko.
"Lalu kau dan yang lain?" Tanya Mira.
"Aku akan mengatasi sang dokter forensik sedangkan Tsukasa memilih CEO GENM dan yang lain belum memutuskan," ucap Saiko.
"Hm aku akan mengurus ini," ucap Mira.
"Besok pagi setelah sampai rumah sakit temui aku diruanganku setelah itu kuantar menemui direktur rumah sakit," jelas Saiko.
"Baiklah aku mengerti," ucap Mira.
Wanita tadi beranjak pergi dengan mobilnya meninggalkan Mira yang sibuk dengan dokumennya.
"Taiga Hanaya usia 27 tahun dengan tinggi badan 1,82 m serta rambut semi putih. Dokter radiologi berprestasi dan juga sniper handal," Mira mempelajari setiap data, "jadi aku mendapat bagian untuk menaklukan singa," ucap Mira ditengah hisapan rokok.
~|~|~|~|~|~|~|~|~|~|~
Di lain tempat seorang pria tengah duduk sambil meneguk cocktail sambil sesekali menghisap rokok.
"Seorang dokter harusnya tau jika merokok tidak baik untuk kesehatan," ucap seorang pria dengan setelan kemeja dan jas hitam.
"Tidak usah menasihati ku dasar dokter bedah si anak manja," ucap sang pria.
"Heh kau dapat izin praktek juga karena aku bukankah lisensi mu kan sudah dicabut," ucap pria tadi dengan mengerucutkan bibir kesal.
"Iya iya," ucap pria itu.
"Taiga, apa kau ingat Saki?" Ucap sang pria sambil duduk disamping Taiga.
"Saki? Iya aku ingat. Kenapa Hiiro? Jangan bilang kau masih memikirkannya," ucap Taiga.
Sedangkan Hiiro hanya mengangguk lesu.
"Lupakan dia Hiiro dia sudah tidak mencintaimu dan dia juga sudah mengkhianati mu," ucap Taiga.
"Aku yakin dia punya alasan," ucap Hiiro lesu.
Taiga menghela nafas dan menggeser duduk nya mendekati sang rival.
"Mungkin kau butuh waktu," ucap Taiga menepuk pundak Hiiro.
"Apa cinta sekejam ini?" Lirih Hiiro.
"Sejak kapan dokter bicara cinta? Cinta hanya akan membuatmu lemah," ucap Taiga sambil beranjak meninggalkan Hiiro.
"Kau yang tidak mau mengakui cinta Taiga karena kau masih terpaut oleh luka masa lalu," ucap Hiiro menatap nanar punggung Taiga yang mulai menjauh.
Di kamarnya Taiga menatap sebuah bingkai foto yang masih rapi dan menampakkan raut kebahagiaan.
"Semuanya telah berakhir semenjak kepergianmu," lirih Taiga.
*/*/*/*/*/*/*/*/*/*/*/
Pagi itu Mira sudah bersiap dengan celana panjang warna hitam dipadu kemeja kotak kotak dan tak lupa tas pinggang serta sepatu sport warna hitam melengkapi penampilannya. Rambutnya dibiarkan terurai, Mira melajukan mobilnya menuju rumah sakit. Sesampainya disana dia menuju ruangan sang dokter cantik Saiko.
"Astaga Mira! Kau ini akan jadi dokter tapi kenapa penampilanmu seperti ini," ucap Saiko menatap tajam Mira.
"Maaf maaf," ucap Mira.
"Baiklah ikuti aku," ucap Saiko.
Setelah urusan dengan direktur rumah selesai kini Mira resmi menjadi dokter di rumah sakit universitas Seito sebagai psikolog. Mira berjalan menuju ruangannya dan matanya menangkap sosok yang diincarnya. Mira mulai menjalankan aksinya dengan pura pura terjatuh dan berharap sang dokter menolongnya. Namun nihil, Taiga sama sekali tidak melirik Mira sedikitpun dan malah beranjak meninggalkan Mira yang masih duduk dilantai.
"Sialan dia bahkan tidak melihatku," gerutu Mira sambil berdiri dan membenahi pakaiannya.
Mira berjalan dengan kesal menuju ruangannya dan melihat dokter wanita duduk di ruangannya.
"Bagaimana tadi?" Ucap Saiko dengan nada menyindir.
"Aku ini berbeda denganmu," ucap Mira duduk di kursinya. "Lagipula kenapa harus aku."
"Dia sulit untuk ditaklukkan maka dari itu kau yang harus mengurusnya," ucap Saiko.
Bersambung,,,,

Saiko Yaotome dokter cantik di rumah sakit universitas Seito dibagian pengobatan generatif.
Maaf kalo ceritanya gaje dan banyak typo* jangan lupa follow dan votenya
😊
KAMU SEDANG MEMBACA
you are my boy💙 ( HIATUS )
Fanfictionmenceritakan sebuah kisah dua sejoli dalam hubungan penuh ambisi dan penyembunyian sebuah dosa kelam masa lampau pasangan yang akan membuat kalian terkejut karena berbeda jauh dari halu kalian tentang series ex aid pasangan yang sering author jadi...