#9 Dia?!

72 3 4
                                    

"Dia?!" Mira tertegun.

Pria itu duduk dikursi sebelah Mira, sedangkan Mira menatap tak percaya.

"Gai? Gai Amatsu?" Mira tercengang.

"Hai Mira," pria itu tersenyum.

"Hm hai," Mira berusaha bersikap tenang.

"Baiklah Mira sepertinya kau sudah mengenal Gai Amatsu selaku presiden di ZAIA ENTERPRISE. Kita akan memproduksi senjata secara massal dan ilegal maka dari itu kami butuh kemampuan merakit senjatamu yang jauh diatas rata-rata," jelas Horobi.

"Aku tahu maksud pembicaraan ini. Kalian ingin aku merakit senjata dalam jumlah besar dengan waktu singkat," tebak Mira.

"Kau selalu cepat memahami Mira maka dari itu aku sudah menyiapkan ruangan khusus diperusahaan ku untuk kau jadikan ruang kerjamu dan rekan-rekanmu," terang Gai.

"Apa ada kompensasi untuk ini?" Tanya Mira.

"Tentu saja ada kalian akan diberi fasilitas lengkap dari perusahaan dan juga uang," ucap Gai.

"Terima saja Mira gaji dokterku masih kurang," ucap Saiko.

"Hm iya aku juga menjadi kru yang mengatur model kurang cukup untuk kebutuhan sehari-hari," ucap Sawa.

"Yang lain bagaimana?" Mira menatap satu-persatu anggotanya.

"Kami ikut saja," ucap Nico.

"Baiklah aku terima tawaranmu," ucap Mira.

Mira dan Gai saling berjabat tangan tanda kesepakatan mereka.

"Besok pagi kalian bisa datang," ucap Gai.

"Baiklah," sahut Mira.

"Oh iya aku tidak melihat Jin, dimana dia?" Tanya Gai pada Horobi.

"Anak itu entahlah sekarang dia jadi lebih pendiam," Horobi menatap kosong keluar jendela.

"Pendiam? Bukankah dia itu yang paling ceria?" Mira terkejut.

"Kau tau bukan bahwa kami para humagear diciptakan hanya sebagai robot tanpa perasaan. Namun Jin? Dia sepertinya berbeda rasa ingin tau dan juga penasaran terlihat jelas," ucap Horobi.

"Hm aku mengerti sedari awal Jin memang berbeda dia memiliki hal yang tak dimiliki humagear lain," ucap Mira.

"Apa maksudmu Jin memiliki hati dan perasaan?" Horobi menatap lekat Mira.

"Pada dasarnya kalian para humagear memiliki perasaan hanya saja ada yang seperti Jin dan ada juga yang tidak terlihat," ucap Mira.

"Apa aku juga memiliki hati?" Horobi memegang dadanya.

"Kalian semua memilikinya hanya kalian yang belum menyadari. Setiap humagear memiliki emosi mereka masing-masing atau disebut telah melewati tahap singularitas," ucap Mira.

"Emosi?" Tanya Horobi.

"Iya seperti kau sekarang. Kau merasa khawatir dengan Jin yang berubah kau merasa senang, marah, sedih, kecewa itu semua emosi," ucap Mira.

"Jadi aku punya ya," lirih Horobi.

Mira menepuk pundak Horobi. "Sudahlah jangan dipikirkan aku pulang dulu masih ada pekerjaan," ucap Mira.

Mira dan anggota mafia girls lainnya beranjak meninggalkan ruangan tersebut.

"Mira, pria yang tadi itu siapa? Menyeramkan sekali," tukas Tsukasa.

"Dia Horobi dan dia adalah humagear," ucap Mira.

"Akhh menyeramkan," Tsukasa bergidik.

"Jika kau mengenalnya dia sebenarnya baik dalam urusan bisnis kita ini," Mira menyeringai.

you are my boy💙 ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang