"Cermin katakan padaku siapakah perempuan tercantik di muka bumi?" tanya seorang perempuan sambil menatap wajahnya yang terpantul di cermin.
Kumohon jangan menjawab Putri Salju, doanya dalam hati.
Dia sudah berdiri di depan cermin selama satu jam dan mengulangi pertanyaan yang sama. Namun, tak ada jawaban dari cermin.
"Cermin, cepat beri tahu aku siapa perempuan tercantik di muka bumi?!" teriaknya.
Tetap tak ada jawaban. Kesabaran perempuan itu sudah habis. Dia maju selangkah, lalu melayangkan tinju ke cermin.
Prang! Cermin itu hancur berkeping-keping. Ibu tiri Putri Salju memungut sekeping kaca yang jatuh ke lantai. Darah segar menetes di tangan kanannya yang dia gunakan untuk meninju cermin.
Dia memegangi wajah dengan tangan kiri. Air mata yang bercampur dengan celak yang luntur mengalir di wajahnya. "Akulah perempuan tercantik di muka bumi. Kenapa aku harus bertanya kepada cermin? Jika aku selalu melihat perempuan tercantik di muka bumi setiap kali aku bercermin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Life is (Not) A Fairy Tale
Storie breviKumpulan cerita pendek yang mengambil tokoh-tokoh dalam dongeng yang berakhir bahagia.