Ada kisah yang hingga saat ini masih terpatri dalam hati
Ada episode dalam hidupku yang masih membeku bersama rindu
Dan bersamaan dengan itu,
Ada kepergian yang masih belum bisa aku ikhlaskan
Ingin sekali rasanya untuk lupa,
Saat kita tertawa karena hal-hal sederhana
Saat kita saling memeluk dalam keadaan
yang kadang membuat kita terpuruk
Saat kita bercerita dan berbagi suka duka.
Ingin sekali rasanya,
Kenangan manis itu mengikis seiring dengan mengeringnya tangis
Tapi setiap hal yang mengingatkan aku padamu tak mampu aku tepis
Katakan padaku,,
Dari sisi mana aku harus mulai mengikhlaskan ?
Kisah mana yang pertama harus aku lupakan ?
Impian yang selalu kita semogakan
Kini harus berakhir dengan sebongkah nisan
Jika boleh mengeluh pada tuhan,
Mengapa kita harus dibersamakan sesingkat ini ?
Jika tak untuk menua bersama, mengapa kita harus bertemu dan bersua dalam cinta ?
Pada akhirnya aku harus terus menjalani hidup, pada akhirnya aku harus bisa mengikhlaskan semuanya, pada akhirnya aku harus terbiasa tanpamu dan ragamu
Dan dengarlah,
Jika nanti aku sudah baik-baik saja, jika nanti sudah tak ada sesak dalam dada, jika nanti sudah ada yang bisa membuatku bahagia setelah duka
Maka dengan siapapun aku dipersatukan tuhan
Kamu tetaplah bagian dari kenangan manis yang akan selalu aku belenggu dalam qalbu
KAMU SEDANG MEMBACA
Karya Hati Untuk Diri
Poezjaini hanya sekedar ungkapan hati, yang singkat tapi melekat, yang bait demi bait nya tak dibuat-buat. kondisikan perasaanmu, jika di beberapa bagian, kamu merasa pernah di posisi itu.
