Chap.1

290 34 2
                                    

“Mah kita berangkat dulu ya... Kook lu ngikut naik mobil kagak?” -Chae

Chae bertanya kepada adik paling bontot nya sambil berjalan menuju garasi untuk menyalakan mobil.

Setiap hari dia dan adik perempuannya Somi selalu berangkat bersama, bukan karena mereka satu sekolah, tapi lebih karena sifat posesif sang kakak terhadap adik nya, alesannya sih
“Dia kan perempuan jadi harus dijaga dengan sebaik-baiknya” udah kaya barang wasiat ae.

“Nggak bang, gua naik motor aja, males bareng ama nyi blorong” -Jungkook

Jawab Jungkook sambil menenteng tas biru Adidas nya, dengan tatapan mengejek pada sang kakak perempuan yang berjalan di belakang chaeyoung.

Mendengar jawaban kurang ajar dari sang adik Somi langsung memasang wajah galaknya.

“Heh anak dajjal! Sembarangan ya kalau ngomong, gua jual tau rasa lu” -Somi

Jawab somi tak kalah kurang ajar. Ya memang dua bersaudara itu sedikit kurang bisa akur kalau di satukan. Selalu saja chae sebagai tetua harus menjadi wasit seadil adil nya. Tapi lebih membela Somi, hmm.

“Hei hei sudah sudah, kalian berdua gak bisa apa kalau ngomong di filter dulu, gausah pakek ngatain ngatain, ribet ni jadi wasit mulu” -Chae

“Dia dulu tu anak dajjal!” -Somi

“Udah..” -Chae

Lerai chaeyoung dengan nada yang halus.

“Alah bang chae ma kalo sama Nyi Blorong di bela belain, di alus alus in, wasit kok gak adil” -Jungkook

Merasa tak terima jungkook masih menjawab leraian kakak nya sambil menaiki motor gede nya lalu menyalakannya, tidak lupa bibir nya yang ia buat sedikit monyong.

Daripada terus melerai tapi tidak ada hasilnya, chaeyoung memimilih langsung memasuki mobil nya, tidak lupa dia membuka kan pintu untuk somi terlebih dahulu.

“Yaudah lah terserah kalian berantem aja terus, abang mau sekolah aja” -Chae

“Iya deh bang maaf, gua duluan ya, dadda bang, dadda nyi blorong~” -Jungkook

Setelah minta maaf dan berpamitan dengan sangat sopan, jungkook berangkat ke sekolah, lalu chae dan somi.

Sebelum berangkat chaeyoung selalu memasangkan sabuk pengaman, ia sudah biasa memperlakukan somi seperti itu, somi pun sama dia tetap membiarkan abangnya yang posesif itu untuk memperlakukan nya seperti pacar nya. Toh saat somi melarang pasti tidak digubris.

“Jangan lupa sabuk pengaman” -Chae
Kata chaeyoung sambil memakaikan sabuk pengaman somi.

“Gak perlu dipakein juga kali bang, somi kan bisa sendiri” -Somi

“Takutnya nanti kamu kejepit apa gimana kan sakit” -Chae

“Iya bang, he'em iya terserah bang chaeyoung” -Somi

Daripada berdebat, somi memilih mengiyakan sambil mengangguk angguk paham. Nanti malah telat sekolah jika meladeni alasan abangnya, ujung ujungnya juga dia kalah.

[MICHAENG] •𝐊𝐮𝐭𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐋𝐢𝐦𝐚 𝐓𝐚𝐡𝐮𝐧•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang