Menutup mata, lalu menguatkan mental nya untuk melihat kebawah.
"Ehhh,, ini t-tangan ss- siapa?"
*Greb!
"Aaaaa, Mamahh"
Somi reflek mengangkat kakinya, saat merasakan pergelangan kaki nya seperti di pegang dari belakang.
"Huaaaa mamah, Somi cuman mau ngambil tas, tolong jangan di ganggu, huaaaaa"
Eluh nya ketakutan, mukanya sudah berubah pucat, dan keringat dingin bercucuran di pelipis nya.
Jantung nya berdetak tak karuan, perlahan dia menguatkan diri untuk segera keluar dari gudang.
"Somi, minta maaf ya kalo ada salah, Somi mau pergi dulu yaa, jangan di ganggu yaaa"
Pamit nya pada sang hantu, eh?
Menggendong tas nya di punggung, lalu segera berlari keluar gudang.
Setibanya, di kelas dengan nafas memburu, dia menarik tangan Umji, hingga ke toilet, membasuh wajah nya yang masih pucat.
"Kamu kenapa?"
Tanya Umji bingung."Hahh, hahh, setan, tadi ada setan di gudang pas gue ngambil tas"
Jelas Somi, dengan ter sengal-sengal."Firasat mu aja kali Som"
"Enggak! Tadi bener ada hantu, kaki gue tadi ada yang megang"
Bantah Somi, sambil mengangkat kakinya, untuk memegang pergelangan kaki nya yang tadi di pegang setan."Eh..?"
"Kok basah anjir"
Tak brani melihat, ia memilih
mencium telapak tangannya yang baru saja memegang pergelangan kakinya tadi."Kok amis ya:("
"Kan ji, apa gue bilang"
"Nih, darah nih"
Tunjuk Somi seperti ingin menangis takut.Umji yang diberi tahu, speechless. Dia bingung harus menanggapi apa, di sisi lain, harus tetap berfikir positif, namun tidak bisa berbohong jika dia sendiri juga takut.
Mendadak suasana toilet menjadi lebih dingin, hanya terdengar suara gemericik air di bilik toilet paling pojok.
Mereka berdua terdiam, tersirat rasa takut dan panik dari wajah mereka.
*Dok dok dok dok!!
*Brakk!!"Huaaaaaa!!"
Jerit Somi dan Umji bersama,Yang tadinya suara gemericik air, berubah menjadi suara ketukan keras dan gebrakan berulang-ulang. Seperti suara ketukan ingin keluar dari bilik toilet tersebut, namun tidak bisa.
"Ji, gue takut ji, ini kaos kaki gue gimana?"
Rengek Somi panik."Cepet copot aja, taruh plastik"
Sesegera mungkin, Somi melepas kaos kaki nya yang berlumuran darah, memasukkan ke kantong plastik, lalu menaruh dalam saku tas nya.
"Udah, yuk cepet keluar, perasaan gue udah gak enak"
Lagi, Somi segera menarik tangan Umji keluar toilet.
.
.
.
.
.
.
.
.
.*Tok tok tok
Tak lama pintu ruang kepala sekolah itu terbuka, memperlihatkan seorang Laki-laki setengah tua, tinggi, dan berkharisma.
"Oh nak Chaeyoung, ayo masuk dulu duduk"
Ajak Pak Jae-Wook, lalu masuk kedalam, di ikuti Chaeyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[MICHAENG] •𝐊𝐮𝐭𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐋𝐢𝐦𝐚 𝐓𝐚𝐡𝐮𝐧•
Fiksi Penggemar*Gender Bender* Kehidupan chaeng awalnya baik-baik saja, namun semuanya berubah drastis setelah adiknya tiba-tiba bunuh diri. Banyak yang mengatakan jika adiknya meninggal karena kutukan 5 tahun di sekolahnya. Akankah benar penyebab bunuh diri adik...