Assalamu'alaikum manteman Li🙌
Sebelumnya, Li mau ngucapin Dirgarahayu Republik Indonesia yang ke 75
Tetap semangat berkarya di situasi pandemi saat ini:)Ok, Happy reading semua:D
*****
Di tengah gelapnya malam. Jalanan yang sepi. Tak ada seorang pun yang melintasi jalan raya saat ini, karena jam menunjukkan pukul 2 malam.
Akan tetapi, kini jalanan tak lagi sunyi. Saat sebuah mobil sedang melintasi jalanan dengan sedikit ugal-ugalan.
Terlihat dari luar, dua gadis yang ada di dalam mobil tersebut. Satu sedang menyetir, dan yang satunya sedang berusaha mengambil alih kemudi.
"Biar aku aja yang nyetir," pinta orang yang duduk di samping kursi kemudi.
"Enggak!" tegasnya dengan satu tangan yang memegang minuman beralkohol dan menegaknya.
"Kamu lagi mabuk," Gadis itu masih berusaha membujuk dengan sabar.
Namun, respon yang diberikan si pengemudi hanya tertawa sembari menegak kembali minumannya.
"Lo denger nggak sih!" bentak gadis itu dengan kesal bercampur frustasi.
"Gue udah bilang nggak," sahutnya dengan nada orang mabuk.
"Sini!" Tangannya berusaha menggapai stir mobil, tapi si pengemudi segera menepis tangan gadis itu dengan kasar.
"Gue udah bilang nggak!" teriaknya, kemudian meminum air di botol itu lagi dan lagi hingga sekarang ia mabuk berat.
Botol yang tadinya berisi dengan air terlarang itu, kini telah kosong. Gadis pengemudi itu membuang botolnya ke jok belakang.
"Mari kita bermain-main!" serunya dengan seringaian yang bisa dilihat orang lain.
Gadis itu menambah kecepatan mobilnya. Gadis yang duduk di samping kursi kemudi takut bukan main. Ia berpegangan pada setiap sudut mobil. Mulutnya tak henti-hentinya merapalkan do'a-do'a, supaya mereka berhenti dengan selamat.
Namun sayang, sepertinya semesta tak ingin hal itu terjadi.
"Awas! Nanti kita nab--" seru salah satu gadis, tapi sudah terlambat.
Brakk
"Aluna!" seru seorang gadis yang langsung mendudukan tubuhnya di atas ranjangnya.
Terlihat di wajah gadis itu ekspresi kecemasan. Ditambah dengan keringat yang membasahi wajah cantiknya. Juga suara napas tak beraturan yang keluar dari bibir manisnya.
Tiba-tiba, semua kenangan yang sedang gadis itu coba lupakan terulang kembali.
"Nggak. Bukan gue. Bukan gue." ucap gadis itu sembari memegangi kepalanya seakan pusing.
Bukannya berhenti, kaset memori lama itu malah semakin berputar dan terus berputar.
Setelah beberapa menit, ia melepas tangan dari kepalanya. Kemudian menekuk kedua lututnya dan dipeluk. Kepalanya ia masukkan ke dalam sela-sela tekukan tersebut.
"Maaf maaf maaf maaf ...," Gadis itu terus mengulang kata 'maaf'. Entah dosa apa yang telah ia perbuat hingga merasa bersalah seperti ini.
Dan akhirnya, malam yang sunyi kini teriringi oleh suara tangis dan isakan gadis berambut hitam kepirang-pirangan itu.
*****
Hola hola halo
Gimana prolognya?
Penasaran kagak?Kalo iya, nantikan part selanjutnya ya;)
Udahan dulu, see you next part
Bay bay#salamanisaqorambyar
17, Agustus 2020 pukul 10.38 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
ALULA (slow update:))
Fiksi Remaja"Jika tak diinginkan, kenapa diciptakan?" ~Alula Rigel Swinton "Kamu tercipta bukan tanpa alasan. Kamu ada karena suatu tujuan." ~Orion Aldebaran Betroubaar ****** Hid...