Play mulmednya c
..
Gadis itu kemudian berdiri di tepi rooftop. Ia menatap ke arah bawah.
Alena di bawah sana, menatap Jennie lalu tersenyum miring. Ia mengetikkan sesuatu pada ponselnya.
Ting!
You have a new message.
Alena : well well, cuma sampe sini aja main mainnya? Yaudah sana loncat
Alena : sent a picture
Alena : karena gue baik, gue kirimin foto ini buat lo, kalo masih kangen susul aja nyokap lo.
Alena : simple kan?
Alena : lagian emang masih ada yang peduli lo hidup apa nggak?
Jennie mengenggam erat ponselnya.
Butiran air matanya terjatuh perlahan. Pelupuk mata yang mulai buram tertutup cairan bening.
Rasanya sakit sekali. Dibohongi oleh orang yang sangat kamu andalkan hingga akhir.Jennie kecewa dengan kenyataan ini
'Apa ini akhir ceritanya?'
Dengan si antagonis menderita dan hancur berkeping keping. Memang sudah seharusnya begitu.
'Apa selama ini gue yang terlalu bereskpetasi tinggi?'
'Gak gak, lo masih punya kesempatan buat bahagia'
'Setelah apa yang gue laluin semua ini, gue kuat kok..'
' ya kan'
Brak!
Suara pintu yang dibuka dengan keras.
Spontan gadis itu menoleh, tepat pada saat air mata Jennie jatuh meluncur begitu saja.
"Jen, lo gapapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devils ✔✔ [E-book]
Teen FictionPeran antagonis itu nggak pernah diharapkan oleh semua pemain. Hanya dalam sebuah cerita, harus ada yang mengalah dan memainkan perannya. Percayalah peran antagonis juga tidak ingin berperilaku jahat. Dibenci oleh orang orang bukanlah perkara mu...