GD dan beberapa tahanan khusus lainnya tengah berkumpul di lorong sel mereka, duduk di lantai membentuk lingkaran, tampak membahas sesuatu yang serius.
"Apa kalian mengetahui sesuatu?" Tanya Max, ternyata bukan hanya GD yang melihat kejadian mengerikan itu, yang lain juga melihatnya terlebih lagi dengan aliran listrik yang terputus hingga pintu sel bisa terbuka.
U-know berdiri, "Tidak ada satupun dari kita yang tau" Mereka menatapnya, "Kita tidak tau apa-apa jadi sebaiknya gunakan waktumu untuk sesuatu yang lebih berguna"
"Yah" Leeteuk ikut berdiri, "Bagaimana jika kita keluar? Mungkin kita bisa mendapatkan sesuatu, tentunya nanti bukan sekarang" Dia masuk ke selnya dengan tidak bersemangat.
Yang lainnya juga ikut masuk ke sel masing-masing, sepertinya mereka tidak hanya mengantuk tapi juga lelah mental karena ketakutan semalam penuh.
Kai berhenti sesaat di pintu selnya. "Hyung kau tidak masuk?" tanyanya pada GD yang masih duduk di lantai, yang ditanya mengangguk. "Kalau begitu aku duluan"
GD masih duduk bersandar, memikirkan sesuatu.
Dia duduk sendirian sekarang karena yang lain sudah masuk ke bilik masing-masing. "Bagaimana keadaannya?"
Meskipun benci, GD tidak pernah menaruh dendam pada wanita itu, dia menghitung hari bukan untuk balas dendam, tetapi sebagai pengingat jika dia masuk penjara secara tidak adil. Menurutnya.
"Jangan mati sebelum kita bertemu"
******
Daesung masih terduduk dengan mata yang terpejam, bukan tidur, hanya bersandar dan mengistirahatkan otot-otot tubuhnya yang terasa pegal sembari menunggu kedua sosok di atas ranjang terbangun.
Jam dinding sudah menunjukkan pukul sebelas, kurang dari sejam lagi matahari sudah berada di titik tertinggi tapi sepertinya kedua nyawa masih asik dengan dunia mimpi masing-masing.
Taeyeon mengernyit sejenak sebelum membuka mata, hal pertama yang dilihatnya adalah sosok Nara yang ternyata sudah bangun, tapi sama sekali tidak bersuara. Senyumnya mengembang melihat Nara yang melihat langit-langit dengan mata bulatnya.
Perlahan dia bangun, Nara sepertinya tidak perlu diganggu saat ini. Dia menatap Daesung sesaat sebelum turun dari ranjang dan mendekatinya. "Daesung?"
Daesung membuka matanya, "oh, kau sudah bangun?"
Taeyeon mengangguk, Daesung segera berdiri dan sedikit meregangkan ototnya, gerakannya terhenti ketika menyadari jika Nara juga sudah terjaga.
"Sudah dari tadi?"
Taeyeon menggeleng tidak tau, "saat aku bangun dia sudah terjaga"
Daesung mengangguk paham, setelah it diraihnya tangan wanita di depannya dan menariknya keluar dari kamar. "Ikut aku"
Yang ditarik sedikit terkejut, "ke mana?" Mereka memasuki toilet yang ada di seberang kamar, "kita meninggalkan Nara sendirian"
Matanya membulat ketika melihat apa yang ada di dalam toilet, "inikan.."
"Maaf membuatmu melihat ini" Daesung mengambil sebuah pisau dapur dari dalam kotak P3k yang sepertinya sudah dia siapkan dari tadi.
Taeyeon membekap mulutnya paksa, lambungnya serasa diaduk ketika melihat pemandangan menjijikkan di hadapannya.
"Tahan, kita mungkin akan melihat yang lebih buruk di luar sana"
Perempuan itu sadar akan sesuatu, pria sipit ini sedang mengajarinya cara membunuh makhluk itu. Aneh rasanya menyebutkan kata membunuh ketika mereka memang sudah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into The New World
FanfictionSedetik yang lalu adalah sejarah, sejarah di mana kehidupan masih berjalan normal seperti biasanya. Sedetik yang sekarang adalah fakta, fakta bahwasanya keadaan telah berubah menjadi kacau balau. Sedetik yang akan datang adalah misteri, misteri yan...