Matahari sudah nampak meninggi, namun tidak membuat sosok yang sedang terkapar di ranjang terbangun. Tidurnya terlalu nyenyak terlebih lagi dengan cahaya sang fajar yang tidak bisa menembus tirai, membuatnya semakin bebas.
"Hei pemalas! Cepat bangun!" Tegur seorang gadis yang entah sejak kapan sudah berada di dalam kamar. Dia membuka tirai dan seketika itu cahaya matahari menghambur masuk dan tentu saja mengganggu pemuda yang berada di atas ranjang.
Si pemuda melenguh dan mengernyit, "lima menit lagi" seraya menarik selimut dan menutupi seluruh bagian tubuhnya.
"Hei Song Mino! Bangun atau aku akan menggunakan cara kasar!" Si gadis naik ke atas ranjang dan menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh si pemuda.
Dengan cekatan dia Mendorong Mino yang tadinya terbaring menjadi telentang dan meletakan kakinya tepat di permukaan perut si pemuda, "cepat mandi atau akan menginjaknya!"
"Baiklah baiklah" Mino segera bangun dengan penampilan yang acak-acakan. Mengingat kembali bagaimana nasib perutnya ketika terakhir kali dia merasakan injakan gadis itu, tentunya dia tidak ingin merasakannya lagi.
Dengan malas dia berjalan ke kamar mandi dengan muka cemberut, "dasar titisan Voldemort" gumamnya sangat pelan.
"Lagipula ini masih pukul tujuh, kelasku bahkan baru dimulai pukul sepuluh sedangkan kelasnya pukul sebelas, jadi untuk apa bangun sepagi ini?" Protesnya kepada cermin.
Setelah ritual membersihkan badannya selesai, dia keluar dengan pakaian santai, menemui gadis tadi yang sedang duduk di meja makan dengan tidak sopannya. "Seperti rumah sendiri"
Melihatnya seperti itu membuatnya semakin kesal jika mengingat gadis itu telah merusak mimpi indahnya.
"Seo Hyerin! Ini masih pukul tujuh dan kau sudah mengacaukan rumah orang lain, apa kau bahkan tidak punya kesibukan di rumah?"
"Kau ini bicara apa?" Ucap seorang wanita paruh baya yang muncul dari dapur dengan nampan berisi beberapa gelas susu di tangannya.
"Ibu?"
"Dia kan memang menginap di sini tadi malam"
Mino terdiam, baru ingat jika tadi malam mereka menghabiskan malam dengan sesuatu yang menurutnya sangat tidak penting.
Semua itu karena paksaan seorang Seo hyerin yang membuatnya harus ikut bergadang, padahal dia lebih suka bergelut dengan bantal dan guling ke dalam dunia mimpi daripada melakukan hal tidak berguna itu.
Pada akhirnya dia hanya bisa menghela nafas malas dan ikut duduk menikmati sarapan.
Dengan mata yang menyipit dia menatap gadis yang sedari tadi sedang berbincang dengan ibunya. meskipun dia tetap diacuhkan oleh kedua orang itu.
"Hyerin, sering-seringlah kesini pagi-pagi, setidaknya ada yang membantuku membangunkan anak pemalas ini"
Sontak Hyerin tergelak sedang Mino mendengus, ibunya tengah mencoba menjatuhkan martabatnya.
"Aku akan melakukannya bu, aku akan membuatnya menjadi seseorang yang gemar bangun pagi" dua jempol itu membuatnya terlihat semakin menyebalkan di mata Mino.
"Tidak usah bercanda" jawab Mino cepat, "kau juga sering bangun siang, aku berani bertaruh kalau semalam kau tidak tidur" Hyerin ikut menyipitkan mata, "biasanya juga aku yang membangunkanmu" lanjut Mino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into The New World
FanfictionSedetik yang lalu adalah sejarah, sejarah di mana kehidupan masih berjalan normal seperti biasanya. Sedetik yang sekarang adalah fakta, fakta bahwasanya keadaan telah berubah menjadi kacau balau. Sedetik yang akan datang adalah misteri, misteri yan...