Jisung tengah asik bermain dengan anak minji dan Yeonjun yang berusia 3 bulan sedangkan kandungan jisung berusia 3 bulan lebih. Tetangga sebelah rumah Minji selalu menghina jisung, yang dianggapnya pelakor kek, istri siri kek dan jalang Yeonjun. Padahal mereka tidak tau jika jisung tidak seperti itu, walaupun dia udah hamil itupun 100% murni anak Minho.
"Jisungie"
Jisung menengok kebelakang dan mendapati Minji yang membawa nampan berisi segelas susu dan beberapa potong buah untuk jisung.
"Iya kak, kenapa?"
Minji duduk disebelah jisung, pandangan matanya beralih ke perut jisung
"Cepat atau lambat kamu akan bertemu dengan Minho. Aku harap pertemuan kalian akan menjadi titik awal kebahagiaan kalian"
Jisung tidak yakin atas itu, dia ingin tetap sendiri tanpa Minho. Dia bahagia hidup bersama Yeonjun dan Minji,tapi dia harus sadar diri jika tidak selamanya dia tergantung sama Minji serta suaminya.
"Kak, jisung kalau sudah melahirkan akan mencari tempat tinggal sendiri. Jisung tidak mau merepotkan kakak, kakak selama ini selalu baik ke aku. Terkadang kakak menjadi seorang ibu buatku dan menjadi kakak yang baik buat aku. Tapi jisung sadar,hidup jisung tidak selamanya tergantung ke orang lain, jisung akan ke Malaysia atau tidak ke Jepang. Jisung tidak punya siapa-siapa lagi disini"
Jisung menunduk enggan menatap Minji. Sedangkan Minji? Dia keberatan atas semua kalimat jisung.
"Kakak bukannya menjadi egois, tapi kakak tidak membiarkanmu pergi kemanapun. Kamu cukup disini bersama kakak, yeonjun dan anakmu nanti, jangan berfikir untuk pergi"
.
.
.
.
.
.
Keadaan Minho semakin hari semakin memprihatinkan. Kantong mata hitam, wajah berantakan dan tidak mempunyai semangat apapun. Dia merasa ada sesuatu yang kosong semenjak jisung menghilang.
"Tuan Lee, kenapa anda begitu kusam sekali?" Chan memandang kasihan Minho
"Apa kalian menemukan Jisung?" Minho menatap Teman-temannya dengan binar mata redup
Teman-temannya tentu saja menggeleng.
Kring
Telpon yang ada di atas meja membuat Minho mengangkatnya malas-malasan
"..."
"Ya saya Minho"
"..."
"Bundang-gu?"
"..."
"Oke saya akan meluncur kesana. Terimakasih atas informasinya"
Minho dengan semangat menuju parkiran mobil meninggalkan teman-temannya yang menatapnya heran.
Minho menancapkan gas menuju budang-gu, berharap besar dengan alamat yang di beri tadi
.
.
.
.
.
.
Jisung berjalan dengan tangan yang menggendong Hyunki,anak minji. Dia sangat senang melihat raut bayi itu yang mengerutkan keningnya saat sinar matahari menyilaukan matanya.
"Aduh tampannya" ada ibu-ibu yang menatap jisung dan Hyunki
"Makasih aunty" jisung menirukan suara anak kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY SLAVE (MinSung)
Romance"Teruslah berteriak, tidak akan ada yang menolongmu. semakin kau berteriak maka dengan senang hati aku akan terus menyiksamu" Warning! Mature Mpreg