Bagian 1: Musuh Dalam Kabut

14 2 0
                                    

Vashna. Dahulu kota ini dikenal karena keindahannya. Bahkan kota yang sekarang dikenal sebagai kota mati berkabut ini sempat dijuluki sebagai Kota Surga karena kemajuan teknologi dan fasilitasnya. Namun, keindahan itu segera berubah ketika pecahnya kembali sebuah perang bersejarah, sebuah perang yang disebabkan oleh kekuatan misterius yang diperebutkan banyak orang, Sihir.
Sihir adalah semacam  mikekuatansterius yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan segala keinginan penggunanya. Sebuah kekuatan kuno yang diketahui telah ada sejak zaman dahulu kala yang selalu dicari dan diperebutkan oleh kalangan tertentu. Kalangan yang dikenal sebagai 'Orang-orang Dunia Bawah'.

Orang-orang itu dikenal sebagai kalangan penyihir yang mengincar kekuatan sejati dari Sihir itu sendiri. Dan karena mereka juga lah alasan runtuhnya sistem pemerintahan kota yang dulunya dikenal sebagai Kota Surga ini.
Di tengah kegelapan Kota Vashna yang suram dan berkabut, terlihat sekumpulan monster aneh bertubuh seperti tanaman sedang memburu seorang wanita berambut pirang dan seorang sosok misterius lain yang berada tak jauh di belakangnya.

Dengan napasnya yang terengah, wanita bersurai pirang itu terus berusaha menghindari serangan-serangan yang diluncurkan oleh monster-monster mengerikan yang tidak diketahui asal-usulnya itu. Monster yang memiliki wujud seperti kadal yang tubuhnya ditumbuhi tanaman itu dikenal dengan nama Ngoa.
Tak jarang serangan monster Ngoa itu berhasil mengenai tubuh wanita itu. Namun, meskipun ia terluka, wanita itu tetap berlari maju sambil sesekali melirik ke arah pengejarnya. Sebab, yang ia hindari bukanlah para monster Ngoa itu, melainkan sosok misterius dengan pedang katananya yang mengejar tepat di belakang monster-monster itu.

Seekor Ngoa kembali menyerang wanita itu dengan cakar dan sulur panjangnya. Namun, untung saja wanita itu berhasil menghindar tepat waktu. Alhasil, serangan itu meleset dan hanya mengenai jubah panjangnya. Karena terkejut oleh serangan Ngoa barusan, wanita bersurai pirang panjang itu segera menghindar dan berlari memasuki salah satu lorong jalanan kota Vashna yang sepi.

"Mengapa... mengapa kalian tega sekali" batin wanita itu sedih.
Seekor Ngoa tiba-tiba muncul di hadapan wanita itu. Tak sempat menghindari serangannya, wanita itu hanya dapat mematung dan menutup kedua matanya, pasrah akan kematian yang datang menyambutnya. Namun, serangan yang ditunggu-tunggu itu tak kunjung tiba. Begitu wanita itu membuka matanya, ia terbelalak kaget melihat monster-monster itu telah ditebas habis oleh sosok misterius yang tiba-tiba muncul dengan pedang katana miliknya. Di bawah sisa-sisa cahaya lampu kota, terlihat jelas darah dan potongan tubuh para Ngoa yang sudah mati bertebaran di sekitarnya.
Wanita itu langsung refleks melangkah mundur karena ketakutan. Bahunya dan tangannya yang terkepal gemetar. Napasnya terputus-putus karena berlari sementara matanya yang terbelalak lebar terkunci pada pria yang berada di hadapannya itu. Suara dingin pria itu terdengar tajam di telinganya, setajam pedang katana yang baru saja digunakannya untuk membunuh monster Ngoa itu.
"Freya, mau sampai kapan kau lari dari kami?"

*****

Suara baling-baling helikopter yang dinaiki oleh pasukan elit Intel, Tim Bersenjata, mengisi kesunyian udara malam di kota mati yang berkabut ini, Vashna. Beserta rombongan itu, Aroz dan Tarachri ikut serta dalam penyelidikan monster aneh tak dikenal yang berasal dari kekuatan jahat, Ngoa.
Terlihat Aroz dan Tarachri yang tampak serius berdiskusi dengan para prajurit Intel itu. Namun, bukan Ngoa yang menjadi fokus dalam perbincangan mereka melainkan tentang seorang wanita. Sebab, mereka baru saja mendapat perintah baru dari markas pusat yang menyatakan penambahan misi baru ke dalam perjalanan mereka. Sevinchri yang berada di markas pusat baru saja menghubungi mereka beberapa saat yang lalu.

"Aroz, Tarachri. Apa kalian dengar?" suara Sevinchri terdengar jelas melalui Earpiece kecil di telinga mereka.

"Ya, kami dengar Ayah," sahut Aroz.
"Ada apa, Ayah?" tanya Tarachri yang duduk tepat di sebelah Aroz.
Aroz dan Tarachri harus mengeraskan suara mereka agar dapat terdengar melawan suara mesin dan baling-baling helikopter yang cukup berisik.
"Begini, aku ingin menambahkan misi kalian menjadi dua misi. Selain melakukan investigasi, kalian harus menyelamatkan seseorang sebagai tambahan misi ini. Seorang wanita," kata Sevinchri menjelaskan tambahan misi mendadak itu.
Aroz dan Tarachri saling bertukar pandang terkejut. Menyelamatkan seseorang?! Bagaimana hal itu mungkin terjadi?

TONEVA Penentang SihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang