Bagian 2: Buku Informasi

16 2 0
                                    

Masih di tengah pertarungan dalam kegelapan Kota Vashna yang mencekam...
Terdengar bunyi roket yang diluncurkan helikopter organisasi Intel di udara Kota Vashna sebanyak tiga kali. Roket-roket itu meluncur dengan kecepatan yang mengerikan menuju sasarannya, seorang penyihir yang berdiri ketakutan di area terbuka jalanan Kota Vashna.

BbdduuuuUUUUMmm!!..
Ledakan dahsyat roket-roket itu ketika mengenai sasarannya.
Di sisi lain, Aroz dan Tarachri yang berhasil menghindar dari jangkauan ledakan itu kembali memperingatkan sang pilot helikopter untuk tidak bertindak gegabah atau ceroboh. Sebab, mereka saat ini sedang menghadapi seorang penyihir. Mereka tidak tahu hal apa yang akan terjadi selanjutnya jika penyihir itu berhasil lolos.

Setelah ledakan roket berdaya ledak tinggi itu usai, Aroz dan Tarachri kembali ke tempat pertarungan mereka sebelumnya. Atau begitulah sebelumnya karena area itu kini telah rata akibat ledakan roket-roket itu. Baik sang penyihir atau pun Ngoa-ngoanya telah menghilang tanpa jejak.

Aroz dan Tarachri berpencar menyusuri area ledakan di sekitar tempat pertarungan mereka tadi. Tak lama, mereka kembali bertemu ke tempat pertarungan mereka semula. Keduanya saling bertukar pandang serius lalu menggelengkan kepala karena tidak menemukan jejak pelarian si penyihir.
Aroz lalu berlutut di tempat terakhir si penyihir terakhir kali berdiri sebelum ledakan. Ia memungut sesuatu di tanah. Terlihat sebuah benda yang terlihat tak asing dalam genggamannya.

"Ini...!" Aroz tak dapat melanjutkan kata-katanya karena terkejut melihat buku itu di tangannya. Ia semakin terkejut melihat isi buku yang terlihat lusuh itu.
"Apa itu, Kak?" tanya Tarachri.
"Ini adalah buku yang berisi informasi mengenai para Penyihir," jawab Aroz sambil mengerutkan dahinya.
Aroz dan Tarachri bertukar pandangan serius. Mereka tahu apa arti dari keberadaan buku itu.

*****

Jauh dari area ledakan itu, tepatnya di ujung lorong buntu menuju pabrik terbengkalai di Distrik J-09 Kota Vashna, terlihat seorang pria berambut pirang sedang menggendong wanita berambut panjang yang berwarna sama dengannya. Wanita yang tak lain adalah Freya, terkulai lemah dalam pelukan kakaknya, Fydor.
Fydor menoleh ke arah munculnya ledakan dan menatap Freya yang tak sadarkan diri. Fydor kemudian menyentuh simbol yang ada di tengkuknya. Sebuah rantai muncul dari simbol itu, mengikat serta mengamankan tubuh Freya ke dalam dimensi Tali Besi yang berada di balik simbol di tengkuknya itu.
Fydor yang merupakan seorang Marga Gower itu memiliki ciri khas tertentu dari marganya. Yaitu adanya simbol rantai yang ada di tengkuk mereka. Simbol yang mengeluarkan tali besi panjang dengan ujung yang tajam. Tali besi itu dapat menyerap energi musuh, mengikat benda ataupun makhluk hidup dan menjerat mereka ke dalam dimensinya.

"Maafkan aku, Freya. Bagiku, ini adalah cara terbaik agar kau tetap aman," bisik Fydor pada Freya yang tak sadarkan diri.
Setelah ia mengamankan Freya ke dalam dimensi Tali Besinya, Fydor melangkah keluar dari lorong sempit itu, untuk kembali ke tempat persembunyiannya. Tetapi, begitu ia kembali ke area terbuka di jalanan distrik kota mati itu, ia segera menyingkir dan memasuki sebuah ruangan kosong di tepi jalan. Fydor berjalan dalam diam sambil memperhatikan situasi di sekitarnya.
Ia menyadari seorang pengendara motor berkecepatan tinggi berbelok tajam mengikutinya. Suara melengking yang menyakitkan telinga timbul akibat gesekan ban motornya dengan jalanan yang sepi. Tepat setelahnya, pengendara nekat itu menerobos masuk dengan memecahkan kaca jendela ruangan tempat persembunyian Fydor bersamaan dengan kakak dari Freya itu berbalik dan melarikan diri.

Wanita nekat yang mengendarai sepeda motor itu pun mengejarnya. Aksi kejar-kejaran pun terjadi. Fydor dengan kecepatan yang menakjubkan berlari menghindar dan memanjat dinding-dinding gedung kosong di sepanjang jalan Distrik J-09 Kota Vashna itu. Sementara pengendara wanita itu mengejar tepat di belakangnya.

*****

Tak jauh di depan aksi pengejaran itu, Aroz dan Tarachri yang masih menyelidiki sisa-sisa reruntuhan bekas pertarungan mereka tadi segera menoleh ke arah munculnya suara-suara yang mendadak mengisi kesunyian malam Kota Vashna. Terdengar suara entakan kaki seseorang yang berlari dan bunyi mesin kendaraan berkecepatan tinggi dari arah yang sama. Aroz dan Tarachri mengambil posisi siaga mereka.

TONEVA Penentang SihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang