"Beberapa dari kalian loncat sekarang! Jangan sampai tubuhnya tenggelam lalu menghilang!"
Lima di antara mereka berlari mendekati tepian dermaga melihat situasi air laut. Memastikan tidak ada barang penting dapat rusak karena terkena air sebelum loncat dan masuk ke dalam air.
Kondisi cuaca sedang hujan membuat beberapa dari mereka di bawah sana kesulitan menemukan. Terlebih jarak pandang terbatas dan terus mencari berusaha cepat, sampai salah satu dari mereka berteriak lalu mengatakan berhasil meraih tubuh tersebut.
"Yang lain cepat bantu angkat! Karena hujan semakin deras! Kita tidak punya banyak waktu!" Teriak ketua mereka merasakan air hujan mengenai jasnya, lalu mendekatkan payung melindungi diri sendiri.
Menunggu dengan tidak sabar sebelum dia dan yang lain tersenyum senang, melihat tubuh itu berhasil di angkat ke tepian dermaga.
"Jangan lupa foto dan videokan! Selagi aku memeriksa tubuhnya!"
Dia mulai berjongkok mengeluarkan pisau lipat dari balik saku jas, lalu merobek kemeja hitam yang dipakai pemuda itu. Melihat dada itu beberapa menit lalu dia lepaskan tiga peluru dan masih mengeluarkan banyak darah.
"Berita bagus! Dia akhirnya mati! Kita akan mendapatkan kata kepuasan dari bos!"
Sekali lagi memastikan wajah pucat itu juga detak jantung tidak lagi berdetak, urat nadi tidak lagi berdenyut, sebelum memberikan kode ke mereka semua untuk segera pergi meninggalkan lokasi. Sementara sang ketua bodyguard melihat sejenak kondisi mayat tewas secara mengenaskan tersebut.
"Aku tidak ingin mengatakan ini tapi semoga kau tenang di sana, Alan Delmora."
Tersenyum lebar dan menendang tubuh itu hingga kembali terjatuh masuk ke dalam air.
☆☆☆☆☆
Suara nyaring dari telepon berbunyi dikediaman mansion mewah keluarga Culdaffin menggema. Terlihat sang kepala asisten rumah tangga Nuria setengah berlari menerima panggilan tersebut. Ketika mengangkatnya dan menyapa seperti biasa raut wajah ramah dia perlihatkan sekarang berubah menjadi raut wajah kaget, dia tersungkur jatuh hal itu membuat beberapa pekerja lain melihat kaget bahkan sebelum mereka sempat bertanya, suara tangisan histeris Nuria memecahkan kesunyian malam.
Sementara itu disisi lain,
Benjie memutuskan sambungan telepon lalu menatap 6 teman kerjanya dengan raut wajah tidak bisa dia katakan baik. Bahkan ketika salah satu dari mereka bertanya siapa menghubungi dan apa telah terjadi sesuatu dia hanya mampu diam. Dengan langkah berat Benjie melangkah masuk ke dalam kamar inap bosnya. Melihat pria itu sedang duduk dengan pandangan melamun ke luar jendela, walau berat tapi dia harus mengatakan informasi baru dia dapatkan.
Melangkah mendekat dan saat bosnya bertanya apa yang terjadi Benjie mengatakan semua dengan perasaan terluka. Dia bahkan berusaha mengatakan secara perlahan agar tidak menimbulkan rasa kaget. Sesaat setelah dia menceritakan semua Benjie meraih tubuh itu lalu berteriak meminta mereka memanggil dokter secara cepat.
☆☆☆☆☆
"Den Brandon!"
Teriak seorang pria ketika memasuki kamar hotel menemukan anak dari majikannya itu tersungkur jatuh. Gelas berisikan segelas wine telah pecah serta ponsel tergeletak di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oceana Cenora [END]
FantasyThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 ) =================================== [ SUDAH TERSEDIA DALAM BENTUK BUKU ] SYNOPSIS INSIDE ================...