Chapter 4

5.5K 218 3
                                    

Desahan demi desahan Arsen keluarkan saat Sarah menciumi suaminya karena hanya ini yang bisa Sarah lakukan untuk memuaskan Arsen karena saat dinyatakan tak bisa berjalan ia tak bisa memuaskan suaminya di atas ranjang. Sarah pernah memaksa Arsen untuk bercinta dengannya tetapi suaminya malah menolak dengan tegas karena suaminya tak mungkin bercinta dengan Sarah dengan keadaan seperti ini

Kedua kaki Sarah yang kaku terkadang sakit saat dipegang bagaimana bisa bercinta? Miris bukan?

"Aku.. Hmm.. Akan bertemu seseorang..." desisnya saat Sarah tak mau berhenti. Sarah sendiri tak memperdulikan ucapan suami nya dan terus melakukan apa yang ia bisa lakukan sampai sebuah ketukan berhasil membuat Sarah berhenti mencumbu milik Arsen yang sudah dipenuhi oleh air liurnya.

"Aku akan membukanya sebentar." Sarah merapikan dirinya lalu mendorong kursi rodanya sendiri. Sarah mengernyit melihat Lily menunduk takut.

"Ada apa Lily?" tanya Sarah dengan nafas memburu karena gairahnya yang sudah tinggi, meski dirinya tak sempurna tetap saja Sarah wanita normal.

"Maafkan saya menganggu nyonya dan tuan." Lily menunduk tak enak karen saat membuka pintu Lily masih melihat sekelebat bayangan tuan Arsen dengan pakaian berantakan nya.

"Saya diperintahkan oleh Bibi Monica bahwa ada tamu yang ingin bertemu dengan tuan Arsen." beritahu Lily lalu pamit pergi dengan wajah yang memerah.

Lily tak pernah membayangkan akan melihat tuan Arsen dengan pakaian yang berantakan dengan kemeja yang kusut dan 3 kancing yang terbuka menunjukkan otot-otot tubuhnya yang terlihat keras dan terawat. Dengan wajah yang tak bisa Lily jelaskan lagi terlebih saat itu kedua mata tuan nya menatap nya meski hanya sekilas karena dirinya langsung menunduk takut.

"Ada apa denganku?" gumam nya dengan wajah memerah mengingat ia melihat otot-otot seksi tuannya itu meski hanya sebentar saja tetapi berhasil membuatnya memerah karena malu..

Lupakan itu Lily... Lupakan!

*****

Malam harinya entah kenapa Lily tak bisa tidur meski jam sudah menujukan pukul 11 malam karena rasa kantuknya yang ia rasakan tadi tiba-tiba saja menghilang membuatnya bingung harus melakukan apa. Lalu Lily memainkan ponselnya tetapi tak bisa membuka internet nya maka dari itu Lily memberanikan diri keluar untuk berjalan-jalan sebentar menikmati udara dingin di kota yang jauh dari jalan raya.

Sebenarnya Lily sedikit heran kepada tuan dan nyonya nya kenapa mau tinggal ditempat yang cukup jauh dari jalan raya meski diakui nya bahwa tempat ini sangat luas dan banyak penduduk nya tetap saja ini jauh dari jalanan kota.

"Apa yang kau lakukan." Suara bariton itu membuat Lily Tersentak terlebih siapa yang berbicara dirinya jauh lebih terkejut saat melihat tuanya berada disini.

"Tuan Arsen.." gugupnya tak berani menatap mata elang sang tuan yang menatapnya penuh intimidasi. "Saya tak bisa tidur maka dari itu saya keluar untuk menikmati udara malam." jelasnya gemetaran masih tak berani menatap tuannya.

Menapa aku harus bertemu dengan tuan nya!

Keheningan terjadi diantara keduanya Lily tak berani berbicara karena ia takut saat berbicara sesuatu nantinya akan membuat tuannya marah besar. Dari semua pelayan yang ada disini hanya dirinya saja yang selalu terkena amarah tuannya itu. Sangat sering....

"Masuklah udara disini semakin dingin. Nanti kau sakit dan merepotkan semua orang." Arsen berkata dingin kemudian berlalu pergi meninggalkan Lily dengan jantung yang berdetak kencang.

Lily menatap punggung lebar tuannya itu dengan hati berdebar lalu tersenyum melihat tubuh tuanya menghilang dari pandangan nya.

"Sadarlah tuan Arsen sudah memiliki istri." gumamnya seraya memukul kepalanya yang memikirkan otot-otot tuan nya yang terlihat keras.

Astaga. Aku sudah tak waras sepertinya!

****

Tak terasa sudah 4 bulan Lily berada di.rumah ini tetapi Lily mulai menyadari saat bayangan yang ia lihat itu bukan hantu melainkan tuan Arsen menuju ruang bawah tanah. Awalnya ia tak terlalu memikirkan nya dan tetapi fokus bekerja dan bekerja tetapi suatu malam Lily tak sengaja mendengar suara- suara aneh diruang kerja tuan nya.

Suara itu yang sering Lily dengar saat tengah malam tetapi Lily tak berani berjalan menuju ruang kerja tuannya karma Lily benar-benar takut kepada tuan Arsen sampai ia mendengar teriak man yang masih ia dengar saat ingin kembali ke kamar nya.

"Arghh, Lily..."

****

Arsen menatap tubuh Geby yang tergeletak tak sadarkan diri di lantai. Arsen sendiri heran kepada dirinya sendiri tak bisa mengendalikan hasratnya tiba-tiba menegang dan untung saja Geby datang mengantarkannya kopi dan tak butuh waktu lama bagi nya untuk langsung menuntaskan gairahnya yang terbakar tanpa sebab.

Harusnya Arsen tak bercinta dengan Geby disini karena ia tak mau bercinta selain di bawah tanah, tempat rahasianya bercinta dengan para pelayan nya.

"Lily.." gumam nya menatap luar jendela dengan tubuh telanjang nya. Arsen tak khawatir kalau seseorang melihatnya telanjang karena kaca ruang kerjanya tak bisa dilihat dari luar bahkan pagar rumahnya yang menjulang tinggi seakan seseorang tak bisa mengintip rumah nya.

"Wanita itu sangat berbahaya. dia harus segera pergi dari sini. Kalau dia tidak pergi, semuanya mungkin akan hancur karena gadis kecil itu." Arsen berkata dengan sorot mata tak bisa diartikan..

Sedangkan dikamar Lily berdetak kencang mendengar tuannya memanggilnya dengan suara yang aneh. Terdengar menahan sesuatu dan suaranya serak? Entahlah Lily tak tahu tetapi tiba-tiba saja tubuhnya tak menentu karena suara Arsen yang berbeda tadi..

"Tuan Arsen..."

*****
Doble up guys.

Lily mulai ada rasa sama tuannya? Tapi sadar bahwa tuannya sudah menikah. Bagaimana donk?

Satu kata buat Arsen?

Vote komen dan follow.

18.08.2020.
16.21

Trapped by The Devil 21+ (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang