-1-

20 11 0
                                    

Cahaya matahari yang menerobos masuk lewat celah jendela kamar Laura yang terbuka-karna gak ditutup tadi malam, akhirnya mampu membuat seorang Laura Ghifa Selviana menggeliat.

Sinar matahari yang menembak langsung ke arah wajahnya, membuat sepasang mata cantik yang lagi terpejam itu merasa pedih.

Bukannya bangun, tapi Laura malah menaikkan kembali selimut tebalnya sampai menutup kepalanya.

Samar-samar, suara bik ayu masuk ke dalam alam bawah sadar Laura.

Laura mimpi bik Ayu?

"NOON.. BANGUN! UDAH JAM SETENGAH DELAPAN INIIII...!!! "

Dari luar, bik Ayu memang berusaha menggedor-gedor pintu kamar Laura. Supaya anak majikannya itu bisa bangun dan segera pergi kuliah.

Namun, sepertinya tak ada tanda-tanda kehidupan di kamar bernuansa putih tulang dan cream itu.

Bik Ayu yang sudah terlanjur kesal, akhirnya memilih menyerah dan pergi ke dapur.

Tepat 10 detik setelah suasana kembali hening, Laura tiba-tiba terduduk.

Dengan tampilan rambut yang berantakan,baju tadi malam yang belum diganti-yakni setelan baju dress hitam diatas lutut, liner yang belepotan di sekitar matanya,dan iler yang bertebaran dimana-mana.

Ia menatap jam yang tergantung manis di dinding kamarnya.

7: 50 AM

"OH MY GOSHHH GUE TELAAATTT...!!! "

Dengan langkah seribu, Laura bergegas ke kamar mandi. Ia hanya membersihkan bekas make up yang udah berantakan di wajahnya. Serta mengganti pakaian dengan baju lengan panjang yang dimasukin ke dalam rok diatas lutut.

Laura memoles wajahnya dengan sedikit make up. Lalu memakai sepatu hak tinggi dan menyandang tas mungil di bahu kirinya.

Beres. Saatnya berangkat!

***

Laura mengendap-endap menyusuri koridor kampusnya. Karna bagi mahasiswa yang jadwal kuliahnya adalah kuliah pagi, memang sudah masuk kelas sejak 45 menit yang lalu.

Dalam perjalanan, Laura menghabiskan waktu selama 25 menit untuk sampai ke kampusnya. Dan kalau menyamar-sok sok an kuliah siang rasanya gak mungkin buat Laura.

Karna seantero kampusnya tau, bahwa Laura adalah mahasiswa jurusan manajemen yang jadwal nya adalah kuliah pagi.

Oleh sebab itu, ia tak boleh ketahuan oleh dosen yang lain!

Setelah sampai di depan kelas yang pintunya tertutup rapat, Laura pun mencoba sedikit mengintip lewat jendela paling belakang.

Matanya menemukan dosen-yang entah siapa namanya, karna Laura yakin itulah dosen baru yang dimaksud Raquel kemarin-tengah fokus menerangkan materi di depan para muridnya.

Laura tak sempat melihat wajah sang dosen, karna posisi dosen itu sedang membelakangi Laura.

Melihat keadaan yang memungkinkan Laura untuk masuk, Laura segera bergegas ke depan pintu. Lalu dengan perlahan, Laura membuka pintu itu dengan sangat hati-hati.

Seluruh teman sekelasnya melihat kearahnya. Dan Laura pun langsung menempelkan jari telunjuk nya ke depan bibir. Menyuruh teman-teman nya untuk tetap diam.

Si dosen tetap tak menyadari kehadiran Laura yang masuk secara mengendap-endap. Entah karna terlalu fokus mencatatkan materi di papan tulis, atau karna pura-pura tidak tau saja agar tidak berurusan dengan Laura?

If I'm Not The BestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang