#3

473 52 10
                                    

Dua bulan berlalu pasca pinangan Satsuki. Geiko merah muda tersebut telah resmi di bawah perlindungan Imayoshi Soichi. Aida Riko yang kehilangan aset berharga memutuskan untuk menawarkan kemampuan Tetsuya pada ochaya-ochaya. Memang panggilan pada geiko biru muda itu tidak lah sebanyak Satsuki, namun, perlahan secara pasti karirnya tengah menanjak.

Di sore cerah itu, tiba-tiba pintu masuk okiya diketuk. Sosok asing bagi Tetsuya sedang berdiri di beranda, diterima dengan hormat oleh sang Okasan di ruang kerjanya. Setelah tamu itu pulang, Aida Riko menghampiri Tetsuya yang tengah merangkai buket bunga pelataran.

"Tetsuya, segeralah bersiap! Kau dipanggil ke kediaman Akashi untuk menemani Tuan Mudanya nanti malam."

Hati Tetsuya berdegup kencang. Nama Akashi tidak asing baginya!

"Kau harus berhati-hati saat berinteraksi dengan Tuan Muda Akashi. Bukan hal yang sering geiko okiya kita dipesan secara privat oleh keluarga terpandang di Kyoto. Terutama keluarga Akashi, mantan daimyo (1)." lanjut Aida Riko sembari mempersiapkan furisode warna dasar putih dengan detail garis lengkung berwarna putih keemasan serta motif bunga-bunga berwarna merah, biru dan ungu. Tetsuya kemudian menggelung surainya dengan kanzanshi warna serupa dengan furisode serta membubuhkan make up tipis pada wajahnya.

Aida Riko membantu Tetsuya mengenakan furisode dan mengencangkan obi di pinggang mungilnya. Tak lupa, dia turut memastikan penampilan Tetsuya layak untuk bertemu dengan calon pelanggannya.

 Tak lupa, dia turut memastikan penampilan Tetsuya layak untuk bertemu dengan calon pelanggannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sopir pribadi keluarga Akashi telah menunggumu di depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sopir pribadi keluarga Akashi telah menunggumu di depan. Kau harus bersikap layaknya bangsawan terhormat. Jangan biarkan tubuh molekmu terlihat olehnya! Nilai mizuage-mu akan berkurang nantinya!" pesan Aida Riko. Tetsuya memejamkan mata, mencerna ucapan Aida Riko. Terasa perih namun itu kenyataannya.

Pintu kayu okiya kembali diketuk, menandakan Tetsuya harus berangkat. Dengan menaiki kendaraan besi, Tetsuya dibawa menuju sudut kota Kyoto yang tak pernah dijumpainya. Sepanjang perjalanan, matanya dimanjakan oleh pemandangan hutan-hutan lebat serta hamparan kebun bunga lavender. Tak lama kemudian, terlihat sebuah gerbang megah bercat merah dengan hiasan emas dan dua lukisan burung phoenix menyambut kedatangannya. Mobil yang membawa Tetsuya lalu berhenti dan si sopir mempersilakannya untuk keluar. Seorang pelayan berusia baya keluar dari sebuah pintu gerbang kecil lalu mengarahkannya untuk masuk ke dalam kompleks rumah besar milik keluarga Akashi.

KOMOREBI [AKAKURO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang