KOMOREBI [AKAKURO]

#1

Tahun demi tahun berlalu, sosok ringkih Tetsuya telah menemukan tujuannya. Alunan petikan samisen (1) serta tarian indah nan gemulai para geiko (2) yang mengiringi musik, menghipnotis Tetsuya kecil sehingga ia membulatkan tekad untuk menjadi maiko (3). Awalnya, dia ditolak di okiya (4) manapun dengan alasan bahwa Tetsuya adalah seorang pria. Geiko adalah sosok yang anggun, menawan, lemah lembut bertolak belakang dengan siluet tubuh puber milik bocah sepertinya. Tetsuya pantang menyerah, dia kembali lagi ke okiya setelah dua bulan menghilang, mempertunjukkan bentuk tubuhnya yang lebih langsing, kecil dengan langkah yang lebih elok. Rupanya yang manis ditambah dengan tekadnya yang keras, meluluhkan hati Aida Riko untuk menawarkan okiyanya sebagai tempat Tetsuya ditempa.

Aida Riko, sosok yang sering disapa Okasan, pemilik okiya yang terkenal sangat disiplin dan otoriter ketika melatih. Apabila maiko dan geiko didikannya tak menuruti perintah maupun aturan yang ia buat, hukuman fisik siap dilayangkan. Tetsuya adalah maiko yang paling sering dipukul menggunakan rotan karena tarian dan cara duduknya yang kaku, dimaki-maki karena jari-jarinya tidak luwes saat menuangkan botol sake, serta dipaksa berulang kali menggores kaligrafi untuk melatih tangannya agar lentik. Namun, tak sekalipun Tetsuya mengeluh dan menyerah karena dia percaya bahwa hasil gemblengan okasan-nya tidak ada yang mengecewakan. Lihatlah sosok Momoi Satsuki! Murid dari Aida Riko yang menjadi geiko kelas atas karena paling laris disewa di Gion.

Satsuki yang kasihan melihat betis mulus Tetsuya penuh dengan lebam biru pernah membujuk Tetsuya untuk berhenti menjadi maiko dan beralih menjadi hokan (5) seperti Shun Izuki. Tapi, Tetsuya menggelengkan kepala dan malah mengatakan bahwa ia lebih terpukau dengan atraksi tarian Reo Mibuchi, seorang pria yang juga telah menjadi geiko veteran.

Lima kali musim dingin berjalan, Tetsuya akhirnya dipercaya menjadi pengiring musik untuk penampilan Satsuki. Malam ini adalah malam perdananya tampil. Sejak matahari terbit, Aida Riko telah mempersiapkan Tetsuya dengan sempurna. Furisode (6) berwarna biru royal dengan motif gerobak dan bunga-bunga cerah telah membungkus tubuh mungil Tetsuya. Obi  (7) selebar tubuh ramping Tetsuya dengan warna serupa furisode menggantung hingga ke pergelangan kaki. Surai panjang biru muda Tetsuya digelung seapik mungkin dan dihiasi dengan kanzashi (8) bunga sakura. Warna kulitnya yang seputih salju semakin pucat ketika dibubuhkan alas bedak berwarna putih namun tetap terlihat berseri-seri karena perona wajah berwarna pink yang menghiasi pipinya. Lipstik kemerahan hanya dipoles di tengah bibirnya yang tipis, menunjukkan status bahwa dia adalah seorang maiko.