Chapter 4

35 6 0
                                    

Ketika Mereka bertemu...






Jam 7 : 00 PM


" Hali, tolong antar ini" teriak Gempa dari arah dapur. Hali pun menghampiri nya.


" Okay. " Ucap Hali singkat. Saat ini ia dan Saudara nya sedang melayani pelanggan di kedai Atok mereka, Pelanggan makin ramai sejak pagi hingga siang sehingga para Elemental Brothers sudah kerasa kewalahan menangani pelanggan yang terus berdatangan.


" Antar ke meja 5 " ucap Gempa sekejap kemudian ia langsung membuat pesanan yang lain.


" Okay. " Ucap Hali singkat. Hali pun bergerak untuk mengantar pesan ke Meja 5 tetapi ia baru menyadari bahwa meja 5 ternyata adalah sekumpulan perempuan yang seharusnya ia hindari sejak awal.


" Ahh... Ada Halilintar yang mengantar pesanan kita, ayo sana coba kau godain dia jika bisa " ucap Gadis berambut pirang menyikul bahu perempuan yang berambut cokelat panjang.



" Hai, Halilintar. Bolehkah aku meminta nomor telepon mu-"

"Ini Ice Chocolate, jus jeruk nasi goreng dan cokodok coklat "  Hali buru-buru memotong ucapan gadis itu.


" Ihh dingin banget kalo mau aku bisa membantu mu mencairkan hati mu yang beku tu " ucap Gadis tu berusaha untuk merayu Hali. Tetapi bukannya tergoda malahan merasa jijik dengan gadis tu.

" Aku mau pergi " namun tangan Hali di tahan oleh gadis itu


" Ehh, jangan dulu. Ngobrol aja yuk, cuma lima menit lah" ucap Gadis tu.

" Tidak mau, maaf " ucap Hali singkat mencoba memberontak tangannya yang masih di tahan.


Tetapi gadis itu malah makin mengeratkan tangan dan semakin menarik tangan Hali, sehingga tak lama seseorang datang lalu...


"Berisik! Kau ni memang kenapa huh? Dari tadi mengoda dia terus, emang nggak capek apa? " Ucap seorang gadis dengan tegas.


" Memang nya apa urusanmu? kalo kau juga inginkan dia lewati aku dulu dong " ucap gadis itu.


" Aku tidak peduli dengan nya, mau ia sekeren atau sepopuler pun aku ngga peduli, yang kau dari tadi tidak mau membiarkan dia pergi itu apaan? Kau itu punya kuping apa?  Kalo dia bilang tidak ya tidak lah, dasar tuli. Malah Pake merayu-rayu pula. Sungguh menyedihkan kalo aku menjadi kau, mending kau cari kerjaan lain selain menggoda orang. Bikin malu-maluin harga diri perempuan saja. " Ucap Gadis berambut panjang hitam terkunci pita dengan tatapan tajamnya.


Gadis berambut cokelat panjang itu merinding dan berkeringat dingin saat mendapati dan mendengar apa oleh gadis misterius itu. Tak lama ia lepaskan tangannya dari tangan Hali lalu memalingkan wajahnya dari tatapan gadis itu.


Sedangkan Hali, yang sama terkejutnya ia baru pertama kali melihat gadis yang hampir sedingin nya atau lebih, membantunya bebas dari godaan perempuan genit tu.


" Anu... Te-terima kasih " ucap Hali agak terbata-bata.

" Bukan masalah, lain kali kalo ada gadis seperti itu jangan kau tanggapi atau mau di sentuh kayak gitu. Menyedihkan juga kau sebagai lelaki. Seharusnya kau bisa membentak nya jika gadis itu sudah keluar kendali nya. " Ucap gadis itu dengan remeh sambil meneguk minuman nya.


Jleb!

Seakan ada panah menusuk keras di hati. Hali yang merasa tersinggung tetapi ia mencoba untuk tetap tenang walaupun perasaan sudah menganjal di dalamnya kerena ucapan gadis itu.


Our Story Begin ( Boboiboy Elemental Brothers )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang