flashback
Jaehyun ditemani secangkir kopinya sedang menyusun jadwal perlombaan 17 Agustus-an. Ia bertanggung jawab sebagai ketua panitia lomba bersama Taeyong, wakilnya
Laptop dihadapannya menampilkan poster perlombaan yang baru saja ia buat. Sekarang ia harus menyusun jadwal nya
Begadang memang bukanlah hal yang tidak biasa bagi para mahasiswa, terkadang ia baru tidur pukul 4 subuh dan bangun pukul 7 pagi
Sekarang baru pukul 12 malam, bukan apa-apa baginya untuk masih membuka matanya sambil melakukan aktivitas
Kegiatan nya terhenti ketika melihat Rosè keluar kamar dengan mata yang sembab. Sejujurnya Jaehyun biasa saja ketika mengetahui gadis itu masih belum bisa melupakan nya
Rosè berjalan gontai, sepertinya ia habis menangis. Entahlah Jaehyun tak tahu apa penyebabnya
"Lo nangis Rosè?" Rosè mendelik tajam ke arah Jaehyun. Pertanyaan bodoh yang sebenarnya tak perlu Jaehyun tanyakan pada Rosè
Jaehyun tak ambil pusing dengan sikap Rosè. Gadis itu sekarang tengah duduk disampingnya, menenggelamkan wajahnya di meja makan
Ia meminum kopi yang dibuatnya dan kembali melanjutkan tugasnya seperti tadi, bedanya sekarang ada Rosè disebelahnya
"Jae"
"Gue butuh udara segar"
***
Jaehyun menyesap kopinya. Ia sedang ada di teras depan bersama Rosè
"Akhh... Kopinya enak banget ini, lo harus cobain Rosè" Jaehyun menunjukkan kopi yang habis ia minum
Rosè sadar, mantan kekasihnya itu seperti orang gila jika sudah bertemu kopi
"Gue salah ya kalo belum bisa lupain lo?" Jaehyun terdiam, ia menaruh kembali gelas kopinya lalu menatap Rosè yang ada disebelahnya
"Gue gak tau itu salah apa bener, tapi yang gue tau kalo cara lo buat ngelupain gue itu salah. Dengan lo pacaran sama June buat ngelupain gue itu cuma bikin June sakit hati" Jaehyun senyum diakhir kata-katanya
Rosè makin diam begitu dengar kata-kata Jaehyun. Dia sadar dia salah besar sama June
Rosè terisak, kenapa begitu sulit melupakan Jaehyun? Jaehyun dan kenangannya selalu berputar di pikiran nya
Ia tidak munafik, ia masih memikirkan Jaehyun bahkan saat sedang bersama June. Katakanlah Rose sangat jahat sampai membuat Jaehyun terlihat salah di mata teman-temannya
Jaehyun merangkul gadis disebelahnya, sama seperti ia melakukan nya selama 5 tahun
Air mata Rosè membasahi kaos yang tengah dipakai Jaehyun
"Gue kangen lo Jae, jangan buat gue nyesal karena gue yang minta kita pisah" Rosè sesenggukan, ia tak bisa lagi menahan sesak di dadanya
Punggungnya masih diusap dengan lembut oleh Jaehyun
"Jangan sakitin diri lo dan orang lain Rosè. Lo masih sayang sama gue? Tolong jangan sayang sama gue lagi. June selalu ada buat lo, kenapa lo gak kasih sayang itu ke dia?" Jaehyun mengusap lembut rambut Rosè
"Gue udah gak ada rasa lagi sama lo, gue udah punya rasa sama orang lain. Dan gue harap lo ngerti ini Rosè"
Rosè melepas pelukan Jaehyun, ia harusnya sadar diri dengan keadaan ini semua
Jaehyun kembali menarik tubuh Rosè kedalam pelukannya, berkali-kali mengusap punggung gadis yang pernah ada di hatinya
"Ini terakhir kalinya gue meluk lo dan gue minta ini terakhir kalinya lo masih punya perasaan yang lebih ke gue"