Awal mula

119 11 0
                                    

Awal mula nya perpecahan keluarga itu adalah dari orangtuaku yang sering bertengkar setiap hari karena masalah ekonomi dan ayahku Mulai menjadi kasar dan pengangguran.

Pada malam itu sekitar jam 23:00 ayahku baru pulang dari kerjaannya di toko mengantar barang, baru sampai dari rumah ibuku menanyakan uang spp dan uang yang lainnya, sampai ayahku marah karena tak ada uangnya

Ibuku:yah... Uang untuk bayar spp bagaimana sudah ada?

Ayahku :blom ada tadi juga sepi sekali

Ibulu: bagaimana sih kan harusnya uang nya harus ada besok untuk bayar nya, nanti kalo rina g boleh sekolah disana bagaimana !

Ayahku:nanti saja ayah cape sudah berkeliling tetapi tidak ada satu pun yang beli

Ibuku: baiklah istirahat sana tetapi bsk harus cari secepatnya..

Alhamdulillah sudah ada uangnya tetapi untuk yang lain blom ada

Disitu ayahku masih berkelakuan wajar tetapi lama-lama ,karena ibuku terus mengeluh jadi ayahku tidak kiat mendengar ibuku yang terus ngomong masalah uang dan lainnya...

Pada jam 00:00 mulai pertengkaran antara ibuku dan ayahku

Ibuku: yahh ini bagaimana untuk makan besok habis...

Ayahku: iya nanti ayah cari

Ibuku: jangan ditunda tunda ya

Disitu ada aku dan adiku yang belum tidur karena berisik nya perdebatan

Dan tiba-tiba aku mendengar ayahku ngomong gini " lu kalo masih ngomong juga gw bisa matiin lu pake palu ini"  aku melihat di pintu yang terbuka sedikit ternyata ayahku memang memegang palu di tangannya, sebenarnya aku sudah aneh dengan sikap ayahku yang berubah menjadi kasar kepada perempuan dan ke esokanya ibuku dan ayahku mukanya seperti bahagia di depan kita anaknya padahal setiap ga ada kita berdua pasti selalu bertengkar.

Pada jam 01:00 malam adanya pertengkaran lagi, tetapi aku tidak tahu gara2 apa, aku hanya mendengar kalo ayahku hari ini mengancam ibuku kalo tidak menuruti perintah ayahku akan di bunuh dengan pisau dapur yang ada di tangan kanannya  . disitu padahal aku belum tidur dan melihat di bolong pintu kamar, aku hanya bisa menangis kecil karna kalo ketahuan sama ayahku aku juga akan dipukuli dan bisa juga dibunuh, alhamdulillahnya ayahku tidak jadi membunuh ibuku

Ke esokanya pada pagi hari jam 06:00 yang ayahku belum bangun pada saat itu aku dan ibuku bergegas pergi dari rumah

Ibuku: rina kamu cepat ya untuk membereskan baju kamu kedalam tas

Sebenarnya aku masih bingung ibuku ngomong begitu tapi ya sudahlah aku lakukan saja

Aku:baik bu

Ibuku :kita akan pergi ke rumah pamanmu untuk liburan (ibuku sebenarnya menangis tetapi iya tahan dengan senyuman itu untuk menutupi rasa kesedihan nya)

Aku:bu kalo ayah memang tidak diajak

Ibuku: sudah jangan ngomong ayah km...

Aku:oke bu...

Ibuku: pesan taxi sana untuk membawa barang2 ini

Aku : oke buuu

Aku cuman bisa iya dan oke tanpa menanyakan apa yang terjadi pada saat malam tadi

Sesampainya di rumah paman, ibuku menangis dan menceritakan ke paman tapi aku tidak tau kenapa masalahnya

Dirumah paman itu ibuku tiap hari menangis

Aku menanyakan kapan pulang ke rumah

Aku: bu kapan kita pulang ke rumah
Ibuku: kita ga akan pernah pulang kesana lagi
Aku: baiklah bu

Dan tiba-tiba ayahku datang ke rumah paman

Ayahku : assalamualaikum
Aku: Walaikumsalam ayahhhh
Ayahku : mana ibumu itu yang tidak tau diri
(disitu aku heran kenapa ayahku ngomong begitu)

Dan tiba-tiba ibuku keluar

Ada apa kan kamu ngusir aku dari rumah dan sekarang aku sudah keluar dari rumah malah dicari lagi "kata ibuku

Ya seharusnya kita bicarakan dengan baik lah jangan kabur2 gini 'kata ayah

Baik-baik gimana dengan pisau kamu bilang baik-baik??" kata ibuku

Disitu aku dibikin bingung dengan ayahku mengusir ibu semalam dan mengancam memakai pisau
(antar mau nangis dan kesal dibikin campur aduk)

Pamanku langsung datang ke ibuku dan ayahku untuk memberhatikan perdebatan, tetapi itu tidak berhasil ayah dan ibuku terus bertengkar

Sampai2 ibuku bilang "besok aku bakal ke pengadilan untuk mengurus perceraian ini jadi jangan hawatir"

Ayahku terus memohon untuk jangan bercerai, tetapi keputusan ibu sudah bulat

Sampai2 kita bertiga adiku sama ibuku dan aku mencari kontrakan baru untuk tinggal sementara karna tidak enak tinggal dipaman terus menerus, dan ayahku tiap hari datang kepada tempat paman

Tetapi hatiku dan ibuku tenang ga ada yang mengancam untuk bunuh kita

(sebenarnya aku masih bingung sih dengan apa masalahnya tetapi ya sudahlah aku mengikuti omongan ibuku saja) 

Ayahku mencari cari tempat tinggal kita yang baru tetapi tidak bisa karena kita tinggal di gang kecil jadi tidak bisa dicari

Broken Home(Complete) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang