MPB • BAB 2

133 8 0
                                    

HAPPY READING AND ENJOY THE STORY!

❤️❤️❤️

CHAPTER DUA - 2
[ Kecupan Di Parkiran Sekolah ]

Mansion Hendrawan Family
         10.45 WIB

“Nghh,” Indira menggeliat kecil kala matahari yang sudah ada diatas kepala menusuk panca indera penglihatan nya.

Bola mata berwarna coklat madu itu mulai terlihat. Bibir tipis Indira terbuka untuk menguap. Sebuah telapak tangan besar menutup mulutnya.

Indira menoleh, ternyata kekasihnya ---Aland--- tengah menatapnya intens disebelah kirinya. Tangan kiri Aland bertengger manis di perut ratanya, pantas saja Indira merasa berat.

“Udah bangun, hm?” Aland mencium kedua kelopak mata Indira yang masih terbuka dan tertutup itu. Gadisnya masih berusaha melawan rasa kantuk nya.

“Jam berapa?” tanya Indira sambil menggaruk leher nya yang sedikit gatal.

“10 lewat,” jawab Aland singkat. Indira mengangguk-angguk.

“Cuci muka terus turun, bentar lagi makan siang.” titah Aland setelah beranjak dari kasur. Indira hanya mengiyakan setelah Aland mengecup bibir Indira sebentar.

Setelah Aland keluar dari kamarnya, Indira membenarkan letak sprei, bantal, guling dan selimut yang dari tadi berantakan.

❤️❤️❤️

Dilantai bawah lebih tepatnya di ruang keluarga sudah ada Mama Papa, dan Aland yang sedang menonton televisi.

Indira lekas duduk disamping sang kekasih yakni Aland. “Udah bangun sayang? Gimana perutnya, masih sakit nggak?” tanya Kamila membuka suara.

“Enggak kok, Ma.” jawab Indira tersenyum kecil. Indira merasa perutnya dililit sebuah tangan besar kekar, ya siapa lagi kalau bukan tangan Aland.

“Ayo langsung kita ke ruang makan saja, sebentar lagi Stevano, Mayangsari dan Ardan akan sampai disini.” titah Hendrawan sambil bangkit dari duduknya.

“Loh, mereka mau kesini?” tanya Indira bingung. “Iya sayang, sudah lama kita tidak makan bersama. Jadi ya Mama dan Papa mengundang mereka kemari.” Kamila menjelaskan, Indira hanya mengangguk-angguk sambil membulatkan mulutnya.

“Yasudah Aland sama Indira duluan,” ucap Hendrawan. “Okey,” jawab Indira memberikan jempolnya.

“Aland, aku kangen banget sama Mama Mayang!” kata Indira dengan mata berbinar. Aland terkekeh geli melihat wajah sumringah gadisnya. “Sebegitu kangennya kamu sama Mama?” tanya Aland.

“Iya ih! Udah emm, 2 mingguan kita nggak ketemu. Pengen peluk Mama Mayang!” pekik Indira tertahan.

Aland menarik kursi tepat disamping nya untuk Indira. Mbok Mirna meletakkan banyaknya makanan diatas meja makan yang berisi 8 bangku itu.

Tak lama orang tua Indira datang. Diikuti satu wanita yang sudah berumur dan pria yang sudah berumur juga satu pemuda yang umurnya lebih tua dari Aland. Mereka adalah keluarga Aland. Ardan, Mayangsari dan Stevano.

“Mama Mayang!” jerit Indira langsung menabrak tubuh Mayang dengan pelukan erat. “Hai sayang, uh Mama kangen sekali sama Dira.” Mayang membalas pelukan putri dari Kamila dan Hendrawan itu.

My Psikopat Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang