MPB • BAB 3

106 8 1
                                    

HAPPY READING AND ENJOY THE STORY!

❤️❤️❤️

Suasana kantin SMA Pandjaintan begitu ramai. Semua berdesak-desakan untuk cepat mendapatkan makanan. Ada pula yang sibuk meng-ghibah, berselancar di media sosial, ada pula yang bernyanyi ria dengan gitar atau gendangan di meja kantin.

Guru-guru yang tak sengaja lewat hanya geleng-geleng kepala. Terserah mereka mau apa, yang penting masuk sekolah dan ikut pelajaran. Saat para siswa dikantin, ya mereka bebas.

Berbeda dengan dua gadis yang sedang duduk anteng sambil memakan makanan yang ada dihadapannya. Indira dan Tania.

Keduanya menghabiskan makanannya tepat dimana para siswi mulai berteriak heboh.

Kalian bisa menebak tidak siapa yang datang?

Iya! Yang datang ke kantin adalah 5 siswa ganteng yang populer dikalangan remaja-remaja Indonesia.

Yang pertama, yang memimpin paling depan. Aland Zion Stevano. Tipe pria yang diidam-idamkan para wanita. Bad boy, berotot sedang tidak berlebihan, pintar, cool, tampan dan tentunya berduit. Siapa sih wanita Indonesia yang nggak mau dapat pasangan berada? Pasti nggak ada lah! Bisa menjamin masa depan. Semua orang tau bahwa putra kedua dari Stevano Aditya dan Mayangsari telah memiliki kekasih. Kandas sudah harapan mereka. Tapi yasudahlah.

Yang kedua, yang berjalan di sayap kanan Aland. Dimas Andrean, cowok cool tampan sayangnya playboy. Julukannya adalah 'mata keranjang nya SMA Pandjaitan'. Dimas orangnya friendly, makanya banyak fans nya walau nggak sebanyak Aland. Dimas juga bersahabat lebih lama dengan Aland daripada ketiga teman-teman nya yang lain.

Yang berjalan di sayap kiri Aland adalah Riko Sarta Agrarian. Cowok tenang yang pintar bermain sepak bola. Riko menjadi wakil ketua sepak bola yang sangat disukai para siswi SMA Pandjaitan bahkan SMA lainnya.

Yang berjalan dibelakang Riko adalah Raja Rahardian. Raja hidup sebatang kara, sendirian. Kedua orang tuanya meninggal sejak 4 tahun yang lalu akibat kecelakaan beruntun. Bisnis orang tua nya pun bangkrut karena Raja belum bisa mengelola. Raja pun tidak ada sanak saudara, kedua orang tua nya anak tunggal. Seluruh karyawan di perusahaan lamanya yang sudah bangkrut itu, pada resign.
Kini Raja tinggal di sebuah rumah sederhana di dekat SMA Pandjaintan. Keempat temannya sudah mengajak Raja untuk tinggal bersama, namun Raja menolak dengan halus, alasannya 'nggak mau repotin Lo pada'. Raja masuk ke SMA Pandjaitan pun karena beasiswa, kepintaran nya benar-benar menguntungkan.

Yang berjalan di samping Raja adalah Adrian Martadinata. Anak rantauan dari Padang. Keluarga nya termasuk orang yang berada. Mangkanya Adrian bisa masuk ke SMA Pandjaitan. Adrian orang yang santuy dan ramah terhadap siapapun. Mangkanya teman Adrian sungguh banyak, ada dimana-mana. Adrian anak baik-baik, nggak merokok seperti Dimas, nggak suka main ke club seperti Riko. Intinya dia cuma main ke arena balap doang, itupun beraninya sama keempat temannya.

"Tuh cowok Lo," dagu runcing Tania terangkat kearah Aland yang bersama keempat temannya menuju ke meja mereka.

Seketika Indira tersenyum manis. "Aland!" pekik nya melambaikan tangan.

Aland menoleh mendengar suara gadisnya. Pemuda itu tersenyum tipis namun terlihat sangat manis dimata kaum hawa. Indira? Biasa saja, karna Indira bahkan sering mendapat senyum yang lebih manis dari ini.

Aland berjalan kearah meja Indira. Terdapat 8 meja disana. Aland duduk tepat disamping kanan Indira. Tasya didepan Indira, Raja didepan Aland, Adrian di samping kanan Tania, Dimas di samping Adrian, Riko di hadapan Dimas berjarak 1 kursi karna ancaman Aland bahwa tidak ada yang boleh berjarak kurang dari 1 meter di dekat sang gadis.

My Psikopat Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang