Part 1

24 10 0
                                    

"Tau gak?gue tadi ketemu sama cowok badannya tinggi, tapi mukanya uwuu banget."ucap Vio memberitahu.

Pesanan yang mereka pesan telah Vio belikan kembali menggunakan uang sakunya.

"Siapa namanya?jangan bilang lu gak kenalan,"

Jae hanya mendengarkan pembicaraan ke dua sahabat perempuannya.

"Kim Jungwoo,"sahut Vio.

Tiba-tiba Rissa tersedak, langsung mengambil minum di sebelah makanannya.

"Lu kenal Ris?"tanya Vio.

Jae telah menghabiskan makanan, dan minumannya.

"Namanya tidak asing di telinga Aku,"ujar Jaemin, meletakkan satu tangan di dagunya.

"Gue kenal. Dia kan satu Gereja bareng gue"jawab Rissa.

Bungkam. Vio mendadak diam. Dia harus menerima kenyataan, kalau ternyata cowok itu, yang baru saja memikat hati Violyna beragama Kristen.

Jaemin seakan menyadari perubahan wajah Vio. Tidak ceria.

"Kenapa Vi?Kamu suka dia, sejak pertemuan pertama?"tanya Jaemin.

Rissa mengetahui aturan di Agama Vio, dan Jaemin. Ya. Jaemin beragama sama seperti Vio, Islam.

"Iya gue suka dia, Jae."ucap lirih Vio.

Jaemin mengusap kepala Vio. Dia mengerti apa yang Vio rasakan.

"Lu berdoa, rasa suka lu sama Jungwoo hanya sekedar rasa kagum biasa,"ujar Rissa.

Aamiin -batin Vio.

Aamiin -batin Jaemin.

~DESTINY~

"Vi, ternyata Jungwoo sekelas sama kita"ucap Rissa, setelah melihat ke arah pintu kelas.

Jungwoo tidak sendiri memasuki kelas, dia datang bersama temannya Lee Taeyong.

Dari sekarang Vio harus bisa mengontrol hati dan jantungnya. Agar tidak semakin jatuh hati pada laki-laki tersebut. Kim Jungwoo.

Jaemin sedari tadi mengamati Vio, dia berdoa untuk Vio.

Mereka bersekolah di sekolah SMA NEO CULTURE TECHNOLOGY. Sekolah terfavorit di Indonesia, tidak sembarangan murid bisa lolos, dan masuk ke sekolah tersebut.

Ke dua mata Jungwoo, dan Vio bertemu. Mereka menatap satu sama lain, Jungwoo lebih dulu memutuskan dan kemudian tersenyum.

"Hai, selamat siang!"sapa Jungwoo.

Vio tersenyum miris untuk dirinya sendiri.

"Hai, siang"

"Ternyata kita sekelas ya, Vio."ucap Jungwoo ramah. Dia, dan Taeyong menempati meja ke tiga di belakang Vio, dan Rissa. Sementara di depan meja Vio ada Jaemin bersama teman barunya.

Kenapa harus di pertemukan ya allah -batin Vio.

"Vi, kuatkan hati kamu. Jangan lemah,"pesan Jaemin, mengusap punggung tangan Vio.

Vio memang tidak berhijab ralat belum. Dia masih melepas, kemudian memakainya. Setiap Jaemin nasehati, dan menyuruhnya untuk berhijab, Vio selalu memberikan macam alasan.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang