Shy Shy Shy

3.1K 334 56
                                    

Doyoung ikut turun dari tangga dan menghampiri anak itu, "Kau tinggal dengan siapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doyoung ikut turun dari tangga dan menghampiri anak itu, "Kau tinggal dengan siapa?"

"Ayah, tetapi saat ayah bekerja ia antar aku ke rumah bibi dan nanti saat ayah pulang kerja ia menjemputku," jawab anak itu.

"Ouh begitu, kau yakin mau main di sini? Tidak ada anak-anak di sini," tanya Doyoung.

"Apa paman mau bermain denganku?"

Doyoung tersenyum, "Tentu."

Anak kecil yang cantik itu pun bermain bersama Doyoung. Mereka bermain kejar-kejaran, ayunan, perosotan, dan permainan lainnya. Kamu hanya memperhatikan interaksi mereka yang sungguh menggemaskan.

Tak terasa hari sudah mulai sore. Kamu mencemaskan anak kecil itu yang belum pulang, takutnya ia dimarahi.

Kamu mendekati anak kecil itu yang sedang naik ayunan ditemani oleh Doyoung, "Sudah mulai sore, kau belum mau pulang?"

"Ya, aku mau pulang," jawabnya.

"Apa kita perlu mengantarnya?" tanya Doyoung padamu.

Kamu mengangguk, "Kita antar ya."

Kalian pun bergegas mengantar anak kecil itu sesuai pentujuk anak kecil itu. Sampailah kalian di rumah minimalis yang didominasi dengan cat warna putih.

Kamu mengetuk pintunya, "Permisi."

Pintu pun terbuka menampakkan perempuan setengah paruh baya namun masih terlihat cantik di umurnya yang tidak muda lagi.

"Annyeong haseyo, tadi anak ini bermain di taman sendirian dan kami menemaninya sebentar lalu mengantarnya karena sudah mulai sore," ucapmu menjelaskan.

"Aku sangat berterimakasih untuk ini, apa kalian mau mampir?"

"Terimakasih, tapi kami harus pergi," tolakmu.

"Ah iya tidak apa-apa," ucap wanita itu, "Ucapkan salam pada paman dan bibi."

"Sampai bertemu lagi! Annyeong!" ucap anak kecil itu sembari melambaikan tangan mungilnya.

Kamu mengambil sesuatu dari dalam tasmu, "Ini, bibi punya roti untukmu."

"Gomawo," anak kecil itu menerima rotinya dengan sangat gembira.

"Annyeong!" pamitmu dan Doyoung.

Kalian kembali ke mobil untuk pergi ke tujuan semula yaitu asrama.

"Mengapa rotinya kau beri ke anak kecil itu?" tanya Doyoung tiba-tiba.

"Ingin saja, lagipula aku tidak sedang ingin makan roti," jawabmu, "Tadi aku lupa menanyakan siapa namanya."

MY BOYFRIEND IS IDOL (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang