● Hope, O5 ●

100 16 0
                                    

"If ever i see you again I'll smile, as if nothing has happened

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"If ever i see you again I'll smile, as if nothing has happened."
Hope Not, BLACKPINK

Sembilan tahun lalu

      Jena tersenyum tipis saat melihat Tehan menutup pintu kamarnya. Ya, Tehan hari ini bertamu karena Jena yang memintanya tadi malam. Bahkan Tehan harus menjawab pertanyaan yang sedikit 'seram' dari ayah Jena sebelum diperbolehkan masuk ke dalam kamar Jena.

     Setelah mendudukkan dirinya di sebelah Jena yang duduk dengan menyilangkan kakinya di atas kasur, Tehan mengangkat alisnya dengan tujuan bertanya apa maksud Jena memaksanya agar datang.

     "Aku putus sama Kak Yogi." ucap Jena membuka percakapan.

     "Kenapa?"

     "Kak Yogi lagi sibuk sama skripsinya, dia sebentar lagi sidang, aku tau dia capek dan stres, tapi aku malah nuntut dia buat kasih aku banyak waktunya." Jena mengembuskan napas pelan sebelum melanjutkan ceritanya. "Kemarin kita berantem, mungkin dia kelepasan, dia nampar aku sampai jatuh."

     Mendengarnya, Tehan emosi. Yogi adalah teman satu kelasnya selama 3 tahun saat di SMA, ia tahu bagaimana Yogi yang kasar. Tapi ia tidak menyangka Yogi akan melakukan kekerasan kepada pacarnya, dan itu adalah Jena. Orang yang Tehan cintai.

     Melihat tubuh Jena bergetar, Tehan mengulurkan tangannya untuk mengelus punggung Jena menenangkan. "Selama lima tahun pacaran, baru pertama kali dia kasar kaya gitu, Kak."

     Tehan merasakan dadanya mencelos. Ya, lima tahun sudah mereka berpacaran. Selama lima tahun itulah Tehan memendam perasaannya. Ia hanya bisa menjaga Jena dan menjadi tempat Jena bercerita saat sedang ada masalah—seperti sekarang—selama lima tahun itu.

     "Aku nggak mikir buat putus saat itu, Kak. Aku mikir Kak Yogi nggak sengaja dan memang bener-bener lagi capek."

     "Tapi?"

     "Tapi Kak Yogi minta putus, katanya dia takut bakal lebih kasar sama aku."

     "Nggak papa kalau dia mau putus. Sekali dia main tangan sama kamu, dia bisa aja ngelakuin itu lagi."

●●●

     Tehan tersenyum saat mengingat betapa khawatirnya Kaivan pada Jena. Bisa ia lihat bagaimana Kaivan begitu menyayangi Jena. Ah, Jena bahkan belum membalas pesannya dua hari lalu. Tehan lihat dari berita yang menyebar di TV bahwa Jena sedang beristirahat karena ia sakit karena kelelahan. Selama itu pula Tehan memperhatikan status media sosial Kaivan yang selalu menemani Jena.

     "Setidaknya dia jaga kamu dengan benar dan nggak nyakitin kamu kaya Yogi. Aku senang, Jena."

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hope Not Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang