Bagian 24 Usaha Baru

66 7 4
                                    


Mobil kijang berwarna silver baru saja tiba di rumah pukul sepuluh pagi. Tekadku untuk membuka usaha rental mobil sudah bulat. Aku tak mungkin terus menadahkan tangan kepada Abah untuk mencukupi kebutuhan hidupku dan Andre.

Aku mulai belajar management bagaimana mengelola sebuah usaha rental mobil dan mengembangkannya. Secercah harapan seolah kembali masuk dalam kehidupanku. Menata ulang kehidupanku bersama Andre agar bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik. Meski masih harus menempuh paket C, aku yakin pasti bisa.

Senyumku tak berhenti mengembang membayangkan perjalanan bisnis rentalku. Aku mengusahakan yang terbaik dan mengerahkan segala kekuatan untuk hidup. Tekadku sudah bulat, menjadi seorang ibu dan menjadi seorang pebisnis.

Pertama, aku banyak membaca tentang langkah-langkah untuk memulai bisnis. Survey ke beberapa tempat rental untuk tahu berapa kisaran harga rental saat ini. Bukanlah hal yang mudah untuk membuka bisnis. Aku jatuh bangun untuk mencari client pertama. Rajin memposting pengumuman bahwa aku menyewakan mobil.

Banyak yang bertanya-tanya, namun banyak juga yang gagal. Saat aku mulai putus asa karena hampir satu bulan belum mendapatkan client, kulihat Andre yang sedang meloncat-loncat di atas ranjang. Apa aku akan putus asa?

Segenap doa aku curahkan kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan kekuatan untuk menjalani semua ini. Hingga perlahan, aku mendapatkan client pertama yang menyewa mobilku. Meski hanya sewa satu hari, setidaknya ada pemasukan. Bisnis mulai berjalan merangkak.

Jika tak ada yang menyewa, aku menggunakannnya untuk belajar menyetir bersama Abah. Kelak, aku tak akan merepotkan Abah untuk mengantar Andre sekolah ataupun terapi. Juga, tak boros uang untuk taksi online jika Abah tak bisa mengantar.

Aku juga mulai jualan online bakso aci dan jus botolan. Berbekal jejarin pertemanan, aku mengambil barang itu dari dropshiper dan menjadi reseller. Mungkin memang melelahkan, tapi harus di jalani.

Pelan-pelan berkat promosi dari sosial media, teman-temanku dulu yang kuhubungi dan juga dari mulut ke mulut, bisnis mulai berjalan lancar. Banyak yang mulai tahu jika aku menyewakan mobil dan bisnis online. Semua berjalan sesuai rencana.

Uang hasil sewa mobil, kugunakan untuk membayar cicilan. Sepertiganya kugunakan untuk cadangan untuk biaya servis. Sisanya, kugunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Meski tidak seberapa, setidaknya aku mulai ada pemasukan. Hanya berusaha bagaimana aku mengembangkan.

Bisnisku berjalan lancar semenjak aku mencoba menembusi resort untuk menawarkan kerja sama. Mereka butuh mobil untuk membawa turis, sedangkan aku punya mobil yang bisa disewakan. Pihak resort setuju dengan kontrak selama setahun penuh.

"Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik ya?"

"Terima kasih Pak," ucapku.

Tuhan memang selalu bersama umat-Nya yang bersabar dan mau berjuang.

*****


Malaikat KecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang