One

46 9 16
                                    

"Satu..."

"Dua..."

"Yang terkahir, sedikit lagi, nah masuk." Ucap Ji Ri antusias

Ji Ri agak kesulitan saat memasukkan uang hasil jerih payahnya kedalam celengan miliknya. Ia sudah bertekad untuk menemui idola yang selama ini ia dambakan.

Ketika hendak berdiri dari tempatnya berjongkok, seseorang masuk kekamarnya dan mendekatinya.

"Hei!! Sudah ku katakan kau tidak bisa menemuinya, itu mustahil haha", ucapnya tertawa sedikit meledek. Ia Yoon Ji Soo kakak kandung Yoon Ji Ri.

"Sudahlah jangan meledekku terus,aku yakin aku bisa menemuinya, lagian kan aku tidak menyusahkanmu".Timpal Ji Ri kesal

"Memang kau tidak menyusahkanku, tetapi sikap mu itu membuatku jengkel. Kau seakan-akan sudah gila karena dia. Selalu menjerit-jerit tidak keruan jika melihatnya, padahal hanya lewat ponsel. Kadang aku prihatin". Ucap Ji Soo lagi-lagi meledek adiknya.

Ji Ri yang kesal langsung mendorong kakaknya agar ia segera keluar dari kamarnya. Biarlah mungkin itu agak membantu supaya kupingnya tidak memanas karena ledekan kakaknya.

---

Ji Ri duduk diujung ranjang sambil termenung. Apakah aku bisa menjadi orang sukses dan bertemu dengan idolaku? Itulah yang terus ia pikirkan setiap malam sampai ia tidak bisa tertidur. Kadang ia merasa optimis dan kadang ia merasa seakan itu hanya mimpi. Tapi yasudah lah, dia hanya bisa berharap pada Tuhan agar semua bisa menjadi nyata.

---


"Ji Ri-ya!!!"

Ia yg merasa namanya terpanggil pun langsung menoleh ke sumber suara. Mereka sedang berada di gerbang sekolah saat ini.

"Ahh, Jennie aku rinduuu..."Ji Ri sedikit membesarkan matanya agar terlihat imut

"Haha kau selalu saja seperti ini, bagaimana kabarmu?"

"Ya seperti itulah, tak ada perubahan aku hanya terus menabung dan menabung agar bisa bertemu idola ku,"kata Ji Ri memelas

"Hei kau ini, sudah kukatakan jika kau ingin bertemu dengannya kan bisa minta bantuan ku, untuk apa bersusah payah menabung. Aku bisa membantumu agar bisa bertemu dengannya, itu hal sepele."

Kim Jennie, dia teman sekaligus sahabat yang sudah dianggap seperti saudara sendiri oleh Ji Ri. Ia anak orang kaya, ayahnya pemegang perusahaan terkenal di Busan .

"Apaan-apaan ini, aku tidak ingin menyusahkan siapapun. Aku ingin bekerja sendiri untuk mencapai usahaku, kau tenang saja dan doakan aku, aku pasti bisa. Semoga."
Ujar Ji Ri dengan penuh semangat

"Ya baiklah, apapun itu aku mendukungmu."

Mereka lalu melanjutkan perjalanan dan saling merangkul sampai tiba dikelasnya.

---

"Huh membosankan sekali."
Kata Ji Ri yg sedari tadi menahan kantuk karena ada pelajaran dari Pak Taeil yg menurutnya membosankan. Pak Taeil merupakan guru kimia kelas XII IPA 1 disekolah Ji Ri.

"Haha...selalu saja, kau sepertinya memang tidak akan pernah menyukai pelajaran Pak Taeil ya, padahal dia itu tampan." Ucap Jennie tertawa renyah.

"Hei, memang apa hubungannya pelajaran dengan ketampanan?Kau sendiri kenapa tidak menyukai nya, padahal dia tampan?" Tanya Ji Ri mengulang perkataan Jennie tadi.

Just Dream [Kim Doyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang