IB

V. Something Happened?

Namun...

"Ugh—?!" Tubuhku tiba-tiba terasa berat untuk digerakkan. Aku pun jatuh dalam posisi berlutut dengan kepala yang terasa amat pusing.

Ada apa ini? Aku kan tidak memiliki riwayat penyakit...

"I-ibu..." Napasku mulai sesak. Rasa sakit yang misterius ini sungguh menakutkan, aku tidak tahan untuk tidak menangis.

Rasanya hawa di sekitarku mendadak menjadi suram. Padahal tadi suasana di lantai ini sangat 'hidup' dan damai. Musik klasiknya juga ... berhenti mengalun?

Perlahan-lahan, rasa sakit yang kurasakan mulai mereda. Aku bisa mengatur napasku kembali menjadi lebih normal. Rasa pusing di kepalaku pun menghilang, membuatku bertanya-tanya ke mana perginya. Padahal tadi untuk berbicara saja, rasanya aku tidak sanggup. Sekarang tubuhku ringan sekali seolah tidak ada apapun yang terjadi.

"Yang tadi itu apa, ya...?" gumamku bingung sambil mencoba bangkit. Mungkinkah aku memang mengidap sebuah penyakit aneh?

Kutepuk-tepuk bagian bajuku yang terkena debu di lantai. Sepertinya aku memang harus kembali ke tempat Ayah dan Ibu. Mungkin saja mereka masih di meja tuan resepsionis. Lagipula aku sudah cukup bersenang-senang sendiri, kan.

Namun begitu aku hendak melangkah kembali ke koridor sebelumnya, aku terdiam seketika. Pandanganku terkunci pada lukisan mata di samping lukisan kucing hitam tersebut. Kalau aku tidak salah ingat, seharusnya kedua lukisan itu saling menatap satu sama lain. Lalu kenapa lukisan mata yang seharusnya menatap ke arah lukisan kucing itu ... kini menatap ke arahku?

Tubuhku seketika merinding.

"A-ah..." Kakiku yang tadinya sudah siaga untuk melangkah ke koridor itu pun kini termundur secara perlahan. Sebulir keringat dingin mengalir di sisi kanan wajahku.

M-menakutkan!

Spontan saja, tubuhku langsung berbalik dan berlari ke arah yang berlawanan. Menuju koridor berikutnya.

*** TBC ***

Monmaap ya kalo kecepetan. Ini apa adanya banget berbekal playthrough pewds :")