Part 2

9 2 0
                                    

"Menenangkan sekali melihat
air wudhu di wajarnya"

Dan sekarang malam api unggun. Yang dinanti para banyak orang. Semua persiapan sudah dilakukan kini saatnya untuk menyalakan api unggun dan dilanjut dengan pentas seni yang akan ditampilkan setiap regu.

Malam sudah menyapa dan kami sudah terlelap dalam tidur nyenyak tapi tidak denganku  yang sedang kebelet pipis dan aku membangunkan bilqis.

“Bilqis yuk temenin ke kamar mandi,”

“Hemm”

Bilqis tak mau bangun mau tidak mau aku harus ke toilet sendiri mana gelap lagi. Saat aku keluar tenda ternyata ada kak Adnan yang sedang bertugas jaga malam.

“Mau kemana kamu dek?”

“Itu kak mau ke kamar mandi, kak boleh mintak temenin enggak?”

“Ayo”

Aku lihat kak Adnan sedang mendirikan sholat tahajud, Masya Allah Menenangkan sekali melihat air wudhu yang masih tertinggal di wajahnya. Lalu dengan hati-hati aku melangkah menuju tenda sendiri.
                                
                             ...

Pagi ini persiapan untuk pulang ke rumah karna acara perkemahannya sudah selesai. Kami semua membereskan tenda dan bersih-bersih disekitar perkemahan.

“Sa, kamu di jemput  Abi mu?”

“Iya qis,”

“Itu Abi, aku duluan ya”

“Iya”
                                    ...

Sekarang aktifitas sudah kembali seperti biasa yaitu berangkat sekolah. Setiap pagi berangkat sekolah Abi selalu mengantarku ke sekolah dan begitu juga dengan pulang aku selalu di jemput.

“Nafisah kamu mau ikut ekskul apa?”

“Aku pengen ikut  PMR”

“Ya udah kita samaan aja”

Begitulah bilqis selalu ingin bareng agar enak kalau ngerjain tugas.

Aku dan bilqis masuk ruangan PMR. Ternyata sedikit yang mengikuti ekskul ini karna kebanyakan siswa memilih ekskul musik yang enak kata mereka.

“Untuk hari ini kita perkenalan terlebih dahulu”
"Perkenalkan nama ibu Eva dan ibu adalah pembimbing kalian disini,''

“Kemarin ibu mendapat  surat undangan untuk mengikuti lompa PMR dan ada beberapa cabang. Apakah ada yang bersedia mengajukan diri?”

“Baik ibu saya dan yang lain akan memilih diantara mereka,”

“Semua sudah ditentukan dan tinggal Orasi donor darah, ada yang bersedia?”

“Saya bu,’’

“Oke namamu siapa?”

“Nafisah,”

“Nanti setelah ini temui saya di kantor akan saya jelaskan secara detail,”

“Baik bu,”

" Utamakan membaca Al-Qur'an
Sahabat Surga"

Lorong Pilu, 20 Agustus 2020.

Sebuah Kata Yang Tak Mampu TersampaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang