Bagian 1

26 1 0
                                    

"Ketika rasa hadir dengan sangat    tiba-tiba dan bahkan ketika
pertama kali bertemu"

Hari ini sedang diadakan perkemahan, kegiatan ini selalu diadakan setiap tahun ajaran baru khusus untuk murid baru. Hari ini ada perkenalan dengan semua panitia terutama para senoir.

Disana ada seorang pemuda berbalut baju pramuka dan celana katun senada dengan baju yang dikenakan sedang memperkenalkan diri. Dan ternyata dia adalah kakak senior.

“Perkenalkan nama saya Adnan Pratama biasa dipanggil kak Adnan dan saya disini sebagai ketua lapangan,”

Ada seulas senyuman yang terbit

Semua panitia dan senior sudah memperkenalkan diri. Dan kami di instruksi untuk beristirahat karna waktu sudah larut malam.

“Alhamdulilah kita satu tenda,”

“Iya qis,”

“Ayo kita balik ke tenda Nafisah,”

Sebenernya aku enggak terlalu nyaman sama suasa disini tapi mau bagaimana karna wajib ikut.

Sudah saatnya untuk tidur malam. Aku melihat teman-temanku nyenyak tidurnya sedangkan aku masih belum bisa memejamkan mata, teringat besok akan ada hiking buru-buru kupejamkan mata.
                                                                                                           ...

Aku dan teman-teman sudah rapi berbaris di lapangan untuk mengikuti hiking, di sana juga para senior dan panita sudah berjejer rapi untuk memberikan intruksi kepada kami semua.

“Pasukan saya ambil alih...Seluruhnya Siaap grak...Istirahat di tempat grak,”

Setelah panita memberi banyak peraturan dan arahan jalan untuk menuju ke tempat, satu persatu regu di panggil.

“Selanjutnya regu mawar”

Kami pun di beri peta dan arahan kemana kami harus melewati semua perintah dari panitia.

“Semuanya baris dengan rapi,” Intruksi dari panitia tegas

“Siap kak,”

“Sekarang kalian harus masuk ke parit itu dengan merangkat  di air dan kepala tidak boleh nongol. Apakah bisa dimengerti?”

“Siap bisa kak”

“Sebelum kesana baris jadi satu kebelakang dan merangkat dilumpur ini”

Seketika mata kami membulat sempurna

“Awas itu kepalanya jangan sampai terlihat” Teriak panitia dari atas sambil melempari kami lumpur

Hal yang sangat menjijikan bagi ku dan teman-teman. Dengan hati yang dongkol kami menjalankan perintah panitia dengan merangkak masuk kedalam parid yang airnya berwarna kecoklatan dan ada tadi diatasnya, kami tidak boleh menyentuh talinya.

Entah mengapa badanku langsung lemes dan panitia menolongku. Lalu mereka membawaku untuk istirahat di tenda.

Disinilah aku mengenalmu...



"Utamakan Membaca Al qur'an Sahabat Surga"

                      Lorong Pilu, 07 Mei 2020.

Sebuah Kata Yang Tak Mampu TersampaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang