terpaksa,
terpaksa ku harus meninggalkan middle earth untuk beberapa saat, membiarkan kegelapan memasuki rohku. walaupun aku tak segan segan menantang Morgoth, aku harus pergi dari doriath dan takkan kembali lagi untuk zaman pertama dan seterusnya..
tapi kini,
tuhan membawaku kepada para Valar agar mereka senantiasa melindungiku, walaupun aku lebih kuat dari mereka semua, aku kembali dikiriim tuhan di zaman ke IV, untuk kembali lagi menantang pelayan morogth, dan membinasakannya selamanya.
-scene berubah_
*knock-knock*
ketukan pintu terdengar dari balkon talanku, aku berjalan kearah pintu memastikannya tanpa suara dengan melihat dan memastikan siapa yang datang.
"hiril nin.." tak heran siapa yang datang.
"my lord ingin kau berada diruang belajarnya sekarang.." ucap lindir.
setiap paginya adar menyuruh lindir untuk memanggilku saat ia memastikan agar aku tetap berada dirumahnya."baik. aku akan datang dalam beberapa menit"
Aku keluar dari royal talan dan keruang belajar adar, yang diikuti kakakku si kembar, Elladan dan Elrohir. "luthien, adikku yang manis kamu aku tinggal sebentar ya, aku harus pergi bersama aragorn.." elladan itu kakakku yang sangat suka memanjakanku.
"jaga dirimu baik baik luthien.. jangan ada ellon yang berani macam macam pada adikku yang cantik ini.." ya! elrohir adalah kakakku yang dewasa sedangkan elladan yang seperti anak anak
"ihh kalian tuh bisa ga sih jangan mainin rambutku kan jadi rusakk!"
"adar..anakmu yang dua ini sangat rusuh minta ampun!" siapa anak kembar laki2 yang tidak usil seperti mereka?"biarlah luthien, mereka akan merindukanmu kalau mereka gak rusuhin kamu" ucap arwen.
"kakakmu benar luthien" entah sejak kapan aragorn sudah berada dikudanya hm....setelah membantu mereka, aku menunggu sesuatu, aku tau bahwa ada seseorang yang akan datang nanti, "kau sedang lihat apa luthien?" arwen penasaran apa yang kulihat dan ia melihat kearah yang kini kulihat juga.
"aku hanya memandang jalan rahasia yang adar buat seperti sedang terjadi sesuatu disana"
arwen dan maidnya membawa keranjang rotan yang ia bawa untuk pergi ke pasar.
"oh ya luthien, seriusan kamu gak mau ikut?" ajaknya sekali lagi"gak deh aku disini aja"
''jangan lupa ambilkan perhiasanku arwen.."Arwen mengangguk, ia dan maidnya menghilang dari pandanganku, benar saja dugaanku, the dwarfs of erebor is here, Aku melihat Lindir menyambut Mithrandir. dan aku juga melihat ke salah satu dwarf diantara mereka, aku berbicara dalam bahasa dwarf.
"selamat datang thorin son of thrain son of thror" seperti kemampuan nenekku, galadriel aku memasuki pikiran mereka, dan bicara padanya.
thorin tersenyum padaku, yap dia adalah sahabatku.
Mithrandir mencariku dan ayahku, tapi ayahku mengantar elladan dan elrohir hingga perbatasan rivendell dan kembali, tetapi kembali dengan pedang berlumur darah ditangannya.
kuyakin ini karena ulah kedatangan rombongan Oakenshield ke sini, mengundang para orc untuk memburunya dan untung saja ayahku sudah membunuh orc orc itu.karena rivendell adalah tempat peristirahatan terakhir ditimur, dan tempat untuk para tamu yang menginginkan kenyamanan karena ayahku yang ramah. so,, thorin dan rombongannya dipersilahkan masuk kerumah ayahku.
aku datang melewati para kerabatnya, yang sedang duduk lesehan di hadapan jamuan, aku menyihir jamuan sayur menjadi jamuan daging, aku tau mereka suka daging. dan mereka menyapaku "ay my lady..!" mereka semua berteriak bahagia, antara senang bertemu lagi denganku atau karena daging haha. "hai bofur.." dia pun menganga.
duduk disamping ayahku dan disampingku adalah balin didepanku mithrandir dan sampingnya lagi thorin, setelah makan, thorin sedang duduk didepan talan tamu yang disinggahi sementara para dwarf. aku menghampirinya, "my lady.. terimakasih telah menyambut kami HAHA aku merindukanmu old friend.." aku membalas pelukannya,
"kau pasti bisa thorin aku percaya erebor akan menjadi milikmu lagi menjadi rumah kaummu lagi, pangeran mereka gagah dan pemberani, dan bonusnya ialah... tampan" dia memberi senyuman sendu. "aku tidak yakin luthien.." dia seperti sedang putus asa. "hei aku memberkatimu tadi kau pasti berhasil thorin.."
"aku akan datang paling pertama saat kau berhasil merebutnya, aku akan membantumu mempertahankkanya thorin.."
"dan kaulah yang paling berhak atas setiap permata berlian emas yang berada digunung itu, mereka ada karenamu luthien.."
"aaaa kau selalu begitu thorin..." ucapku berakhir kesunyian,
"thorin..?" panggilku, ia menoleh kearahku dengan tatapan bertanya.
"matahari sudah terbit.." unjukku kematahari yang sudah hampir muncul, "saatnya kau pergi" perintahku.
"yes luthien.." aku melangkah ke thorin, "sampai jumpa thorin aku menyayangimu jadi jaga dirimu baik baik dwarf prince.." senyumku diakhir. "semoga valar melindungimu" aku memeluknya, aku hanya ingin dia selamat karena dia sahabatku yang setia dan menggemaskan.
"ratuku, saat ku tiba di erebor aku akan mengirim secepatnya gagak erebor" teriak thorin saat sudah cukup jauh, akhirnya dia tersenyum dan cukup termotivasi.
aku melihat rombongan itu sudah pergi dan melihat beberapa istari dibalkon yang membentang ke alam yang berada didekat ruang belajar adar juga.. i dont care, dan takkan mau ikut campur meski grandma galadriel memanggil aku tak pernah datang, aku malas menahan emosi jika berhadapan dengan saruman.
"ARWEN..!" teriakku. dia yang dipanggil panik, sepulang dari pasar dia berlari mendengar teriakanku. "aku mau pergi.."
dia yang sebal karena tidak ada yang terjadi apa apa denganku karena dia udah cape cape lari tapi malah keadaan baik baik aja.,
TBC