Chapter 7 (Oh Maldives) The End

2.5K 155 30
                                    

-⚠️-
Rated 19+
.

.

.

~ ONE LAST TIME ~
.

.

.

Kesalahan besar terjadi lagi dan itu karena Yoona yang terlalu mempercayai seseorang, mempercayai seseorang yang dulu pernah meninggalkannya. Membuat lubang yang cukup dalam dihatinya yang memang sudah rapuh.

Bagaimana jika kau pulang dalam keadaan mabuk?

Biasa saja.

Tapi bagaimana jika kau pulang dalam keadaan mabuk dengan sangat berantakan? Tidak kuat untuk menapakkan kakimu bukan karena kadar alkohol yang memenuhi ujung syaraf, namun karena sesuatu yang terjadi didalamnya.

Yoona tidak tahu dan ingin menampar dirinya sendiri, merutuki kebodohan yang masih dibawa dari masa lalu.

Kali ini bukan lagi Yoona yang pulang dalam keadaan tertawa- karena mabuk. Tapi Yoona yang marah, sangat marah. Tangannya mencoba meraih apapun yang terdekat sebagai pegangan. Ia berhasil sampai kamar, beruntung rumah sudah sepi tanpa ada siapapun yang melihatnya. Lebih beruntung lagi saat Yoona memasuki kamar dan mendapati Sehun yang sudah terlelap di sisi Haowen. Lelaki yang selalu bersifat aneh padanya akhir-akhir ini dan mampu membuatnya tersipu malu tanpa alasan yang jelas.

Membiarkan tubuh dibawah shower adalah pilihan baik untuk Yoona. Besok ia harus terlihat segar untuk kepergiannya dan Sehun berbulan madu ke Maldives. Ia berhasil membujuk Sehun seminggu yang lalu dengan susah payah, karena suaminya itu tetap pada pendiriannya 'Tidak ingin pergi tanpa Haowen.' Walaupun pada akhirnya Sehun menurut pasrah.

Suara gemercikan air mengganggu mimpi indah Sehun sejak satu jam yang lalu. Ia yakin bahwa yang merada di dalam sana adalah Yoona. Wanita itu pulang larut malam. Pulang larut malam bukanlah kebiasaan Yoona lagi akhir-akhir ini, namun Sehun merasa mungkin istrinya itu sudah balik lagi ke sifatnya semula. Membuang waktu bersama teman-teman, yang Sehun ketahui hanyalah itu.

Ketukan pintu menyadarkan Yoona dari lamunan.

"Yoona? Sedang apa di dalam?" seseorang bertanya dari balik pintu.

Dengan cepat Yoona mematikan shower yang dari tadi mengguyur tubuhnya yang bergetar.

"Aku- aku hanya membutuhkan air hangat. Tubuhku sangat lelah." Jawabnya meyakinkan.

"Oh ok."

Tidak ada lagi suara dari luar sana, mungkin Sehun sudah kembali tidur.

Yoona mengeringkan tubuh juga rambutnya yang basah, memakai baju yang sudah ia siapkan sebelumnya di balik shower box. Kemudian menyisir dengan lembut helai rambutnya. Yoona tersenyum di depan kaca. Ia tak boleh menangis dan memang ia tidak bisa lagi menangis.

...

Sehun menghela nafasnya, ia harus merelakan shirt miliknya terkena muntahan menjijikan. Dengan tidak elit Yoona mabuk udara setelah mendarat di Male Airport, Capital negara Maldives; Negara kecil yang terletak di samudra hindia, persis di garis khatulistiwa arah selatan dari Sri Lanka. Sangat menjijikan memang, namun wajah Yoona yang sangat minta dikasihani mengurungkan niat Sehun untuk meluapkan kemarahan.

Setelah kurang lebih 20 menit menempuh perjalanan menggunakan pesawat terbang kecil untuk pergi kepulau yang mereka tuju di South Male Atoll, akhirnya sampai tanpa muntahan Yoona yang sangat Sehun takutkan. Sehun dan Yoona tidak mengeluarkan satu patah katapun selama perjalanan menuju resort, itu karena Sehun tidak nyaman dengan wajah tidak berminat Yoona. Ditambah lagi mereka sampai saat hampir larut malam.

One Last Time (Remake Ver. Yoonhun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang