Sajak Surau

246 25 0
                                    

Saat lampu terus menatap.
Menerangi-ku manusia biadab.
Dengan suara-suara hujan,
Kudekapkan tentang salah yang tak pernah diragukan.

Mengakui itu sangat tak mencukupi,
Pada derai-derai dosa yang ku tinggali.
Menyesali jadi bermakna bila tak berulang kembali.
Aku sedih, pada diri yang tak kunjung membaik ini.

Lewat sajak surau ini
Kujelaskan pada diri sendiri
Perihal pentingnya untuk tak menjamak sesal, yang berujung kesal.

Sabtu, 22 agustus 2020:
Janji yang harus kau tepati.
Salah yang harus kau sudahi.

Palung SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang