"Sejak kapan kamu ada disini?"Tanya Doyoung ke Fani.
Fani tersenyum sumbringah,
"Udah lama,Aku juga yg jemput Vano loh om " Kata Fani sambil kesenengan banget.
"Lain kali kalo mau jemput anak saya,bilang.Saya jadi khawatir Tadi " Kata Doyoung tapi dengan nada tak suka,ya dingin gitu lah pokoknya.
"Iya om maaf,tapi om tau ga.Tapi pas aku jemput Vano,aku dikira ibunya,aduh emang aku keliatan tua ya om? Padahal aku baru lulus SMA"Doyoung memutar bola matanya malas.
Ya dia males dengerin omongannya si Fani.
Doyoung cuman diam aja,gak bermaksud mau nanggapin omongannya Fani.
"Besok mau jemput Vano lagi ah,biar aku di kata ibunya lagi"Ucap Gadis itu antusias.
Gak sabar Fani nunggu hari esok.
Doyoung reflek menatap Fani dengan pandangan yg gak suka."Jangan halu,sakit kalo gak jadi kenyataan"
Senyuman indah di wajah Fani seketika luntur.
Ya apa yg dikatakan om doyoung bener,Tapi gak ada kata yg lebih halus lagi apa?
Setidaknya biar Fani gak sakit hati.
"Ih om doyoung,Yaudah gpp kalo kita bukan sekarang,tapi semoga kita adalah pasangan hidup di kehidupan selanjutnya"Aduh si Fani, gak ada stop stopnya halu.
Tapi gpp,selagi halu itu gratis.
"Besok aku yg jemput Vano lagi ya om " Minta Fani.
Dengan spontan Doyoung melemparkan tatapan nya ke arah Fani.
"Enggak saya aja,kamu itu naik kendaraan umum,kalo ada Kenapa - kenapa saya yg khawatir nanti,syukur kalo kamu sendiri ini ada anak saya" Astagfirullah
Fani cuman bisa istigfar aja udah,
Semoga dia bisa sabar dalam menaklukkan hati om doyoung.
"Ih om doyoung,"
"Vano mana?"Tanya Doyoung mengalihkan pembicaraan.
Ya mungkin udah bosan sama topik pembicaraan yg tadi.
"Emm udah tidur,"Jawab Fani.
"Tumben vano mau tidur siang"cicit Doyoung.
"Kecapean Kali " sahut Fani tiba-tiba.
Doyoung cuman natap Fani sebentar kemudian mengalihkan pandangannya lagi.
"Om om mau aku ambilin apa? Air putih?"Tanya Fani menawarkan, padahal ini kan rumahnya Doyoung.
"Saya tidak haus,"sahut Doyoung
Fani nampak berpikir sejenak lagi.
"Oh atau apel"
"Lagi tidak mau"
"Atau mau..."Fani tampak berpikir sejenak lagi.
"Fani saya tid─"
"SALAK!"
"Oke,ambil kan saya salak" Final om Doyoung,dengan gerak cepat Fani segera pergi ke arah dapur buat ngambilin om Doyoung salak.
Ya Doyoung emang bucin salak.
Haha
"Kamu gak pulang Fan? Ngapain di rumah saya mulu"kata Doyoung,oo jadi ngusir Fani nih ceritanya?
Ok,kita kemusuhan
"Mau pulang,tapi bentar lagi deh,di rumah juga sendirian"Ucap Fani, padahal gak ada yg nanya loh.
Hehe
"Kenapa sendirian? Orang tua kamu kemana?"Tanya Doyoung,bukannya apa ya,cuman mau nanya aja.
"Masih di bandung,mungkin lusa baru balik"Doyoung cuman ngangguk-nganggukin kepalanya doang.
"Om boleh gak?"
"Boleh apa Fani?"Tanya Doyoung balik.
"Boleh gak Fani nginep di sini? Sehari aja ya plis"Ya Doyoung males banget ngizinin,tapi ya Doyoung juga masih ada rasa kasian sama orang,sekaligus orang itu Fani, wanita yg ga dia sukai.
Ga tau lah kenapa alasannya.
"Iya,tapi kamu tidur di─"Omongan Doyoung di potong cepat oleh Fani.
"Di kamar om doyoung, kita tidur berdua"Ucapnya tiba-tiba
Emang bener-bener gak tau malu ya si Fani ini.
Haha
"Apa apaan kamu ini,gak jadi saya izinkan"Doyoung langsung berubah pikiran.
Kesal jadinya sama si Fani
"Eh Om canda astagfirullah,"Ya Fani langsung panik dong.
"Berisik, kamu tidur di ruang tamu aja" Kata Doyoung kemudian pergi meninggalkan Fani sendiri di ruang tamu yg ada di rumahnya.
Ya masa Fani harus tidur di sofa sih malam ini? Kan gak banget.
Padahalkan di rumah Doyoung masih ada beberapa kamar yg kosong.kamar tamu contohnya
Tapi yaidah lah ya gak papalah,dari pada gak di izinkan nginep.
Syukuri aja dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Doyoung ; Savage
Fanfiction[ft. Kim Doyoung] saya harap kamu sadar diri milkyrraa 2020