Prolog

25 1 0
                                    

Seorang gadis dengan rambut dikepang merenung dalam hati, "Harusnya ini semua tidak perlu terjadi". Ia menyalahkan dirinya sendiri karena pada suatu waktu ia menjadi mak comblang bagi dua orang, yang sekarang malah menyebabkan kekacauan. "Harusnya Aku tidak datang kerumahnya pada malam itu", gumamnya dalam kesedihan. Gadis itu menyesali keputusannya untuk datang ke rumah seseorang pada malam tertentu, yang sekarang menjadi salah satu penyebab masalah besar dalam hidupnya.

"Harusnya aku tidak tertipu dengan omongannya", pikirnya sambil menyesali keputusannya untuk mempercayai orang lain tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu. Ia juga merasa bersalah karena terlalu mudah tertipu oleh kepolosan orang lain. "Harusnya Aku tidak sebodoh ini," ia berkata kepada dirinya sendiri dalam rasa putus asa. Gadis itu menyesali keputusannya sendiri yang menjerumuskannya ke dalam kesulitan ini.

Gadis dengan rambut hitam yang dikepang berdiri menatap gunting yang selalu dia bawa kemana-mana. Terduduk diam dia di tempat yang sama pada empat tahun lalu ketika dia menarik sahabatnya menjauh dari untaian tali. Namun, entahlah kenapa sekarang dia memilih untuk berdiri di sana. Seakan dunia menjadi sepi, dia tidak bisa mendengar apa pun lewat telinganya pada malam dengan hujan badai ini. Tiba-tiba, dia mendengar suara pria rambut pirang memanggil namanya dari jauh.

Benar, itu adalah pria yang telah tulus bersamanya selama bertahun-tahun ini, sahabat sejak mereka masih bayi, dan itu adalah saudara laki-lakinya yang selalu membuat senyum tertoreh di wajahnya. Namun, gadis itu juga teringat pada gadis lain, teman yang telah menyelamatkan dirinya empat tahun lalu. Gadis rambut pink itu telah dipandang buruk dan aneh oleh orang-orang, terjebak dalam cinta terlarang, namun telah berdamai dengan dirinya sendiri.

Gadis itu hanya tidak ingin orang yang telah menyelamatkan dirinya empat tahun lalu tidak berakhir dengan buruk seperti dalam bayangannya. Sebab, gadis itu berhutang budi sangat besar kepada gadis yang sudah menyelamatkan dia dan memperbaiki masa lalunya. Gadis dengan rambut dikepang mulai mengeluarkan kata-kata yang memperlihatkan betapa frustasinya dia pada beberapa orang dalam hidupnya.

Termasuk Daniel yang telah memanipulasi hubungan persahabatan mereka dan Celine yang selalu dianggap seperti adiknya sendiri, tapi ternyata menjadi tempat pelampiasan mereka. Namun, dia juga merasa bersyukur atas dukungan dari Ben, Lena, dan kakak Bayu, yang masih mempercayainya meskipun bukti dan tuduhan mengarah padanya. Gadis dengan rambut dikepang kemudian merenungkan kronologi bagaimana semua kejadian ini bisa terjadi dan membuatnya ingin mengakhiri semuanya dengan cepat. Namun, dia ragu dalam memilih antara kembali pada sahabat-sahabatnya atau mengakhiri semuanya dengan tenggelam di laut.

Apakah pilihan ini benar atau justru kesalahan bodoh yang seharusnya tidak dilakukannya? Gadis itu mundur tiga langkah dari pinggir jembatan dan memikirkan lagi pilihan terbaik yang tidak akan membuatnya menyesal. Dia bertanya pada dirinya sendiri apakah dia bisa memperbaiki semuanya jika dia kembali, atau sebaliknya, mengakhiri segalanya di laut.

Gadis dengan rambut dikepang menarik nafasnya dan memutuskan untuk memilih kembali pada sahabat-sahabatnya yang rela berjuang demi dirinya. Dia tidak ingin mengakhiri hidupnya dengan gunting ini karena itu akan menyakiti banyak orang yang menyayanginya. Dia berharap bisa memperbaiki semuanya dan menjalin kembali hubungan dengan sahabat-sahabatnya, tapi yang terutama adalah dirinya.

Mend In Ailing (Sedang Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang