#6

58 5 0
                                    

Malam itu Jihyo sudah cantik dengan gaun off shoulder berwarna 𝘣𝘢𝘣𝘺 𝘣𝘭𝘶𝘦 yg melekat pas di tubuh nya.
"Ayo berangkat". Jihyo tersenyum sumringah sambil mengapit lengan kedua kakak laki-laki nya. Chanyeol dan Jimin hanya membalas dengan anggukan sembari tersenyum.

Ahh.. Mereka berharap senyum itu takkan pernah pergi dari bibir Jihyo.

Benar, malam ini adalah malam pertunangan antara Jihyo dan Yoongi.
Pertunangan yg hanya di hadiri keluarga Park dan keluarga Min.

Tentu saja hanya keluarga inti , dengan perangai Yoongi mana mau dia melakukan pesta pertunangan dengan seorang yg bahkan tak akan dia lirik sedetikpun,

"Appa, apa tidak bisa pertunangan ini di batalkan saja". Jihyo bertanya dengan lelaki paruh baya yg duduk di sampingnya. Saat mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah keluarga Min.
Chanyeol mengemudi dengan Jimin yg duduk di samping nya, dan Jihyo yg duduk di kursi belakang bersama sang ayah.
"Wae? Bukankah kamu sangat mencintai Yoongi? ". Park Junho terkejut mendengar pertanyaan anak gadis nya,tak seperti biasa nya.
" Entah, aku hanya merasa Yoongi oppa akan semakin membenciku jika pertunangan ini benar benar terjadi".
Gadis Park itu menunduk sambil meremas ujung gaun selutut nya.
"Kau tak apa jika pertunangan ini batal bee? " Jimin menoleh menatap adik kecil nya. Ya bagi Chanyeol dan Jimin, Jihyo akan selalu menjadi adik kecil bagi mereka.
"Tak apa oppa, asalkan aku tetap bisa dekat dengan Yoongi oppa, kurasa jantungku akan tetap baik baik saja".
Jihyo mendongak menatap kakak kedua nya sambil tersenyum manis.
" Lagipula aku tak akan terus menempel pada Yoongi oppa ketika dia jelas jelas tidak menyukai ku". Tambah Jihyo lagi.
Ketiga pria Park itu langsung tersenyum lega.
Jihyo pun ikut tersenyum bersama ketiga nya, sambil menekan perih yg sedari tadi menyiksa hati nya. Bohong jika Jihyo baik baik saja saat dia tau betul sebesar apa cinta nya pada Yoongi. Namun Jihyo juga tak akan memaksakan perasaan nya pada Yongi
"Baiklah nanti akan appa bicarakan dengan paman Min". Pungkas park Junho, saat mobil mereka tumpangi sudah memasuki kediaman keluarga Min.



 hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang