Sore hari,setelah segala urusan di gallery sudah ter-handle. Akhirnya savrina sampai di rumahnya .huh.. Iumayan penat juga hari ini ,gumam savrina. Ia langsung masuk ke dalam kamarnya, kemudian membersihkan diri,sebab ia sangat ingin segera rebahan.
Beberapa menit setelahnya,selesai mandi dan berganti pakaian. Barulah savrina menjatuhkan tubuhnya ke kasur empuk miliknya. namun, tak lama dari itu ia mendengar suara tawa dari ruang tengah. bukan hanya tawa ibunya, sepertinya ada orang lain .Ck ! Ada apa siapa sih? Dengan malas savrina bangun dari tempat tidurnya. Keluar kamar,berjalan menuju ruang tengah.
Pantas saja, ada suara anak-anak.Ternyata kakaknya,radha sedang berkunjung bersama kedua keponakan kecilnya."kok ga ngasih tau aku ,kalo kak radha lagi main kesini " ujar savrina begitu datang.
" Hai savrina ! Apa kabar? " sapa kak radha.
" baik-baik aja,kalian sendiri? " sapa balik savrina ,sekilas melirik ke kedua ponakannya, nalendra dan aksara yang sedang asik bermain mobil-mobilan.
" sama, Alhamdulillah sehat, ibu bilang kamu baru saja pulang sav.dikira kamu udah tidur,nanti keganggu " ucap radha.
" iya.. Nduk barangkali kamu masih kelelahan mending istirahat dulu saja " suruh sang ibu.
" engga begitu lelah kok bu..lagian masih terlalu sore buat tidur. Loh.. Suami mu mana kak? ." tanya savrina, baru sadar tidak melihat kehadiran mas juna,suami radha.
" justru itu..Mas juna tuh ada dinas ke luar kota ,makanya Aku sama anak-anak kesini, mau menginap .selama semingguan mungkin.. Gak apa kan sav ? " ijinnya.
" Ya elah kak, kayak orang asing aja.ya gak apa-apa dong. Malah senang kita mah. Iyakan bu.." senang savrina .semenjak kak radha menikah dan memutuskan untuk tinggal bersama suaminya,rumah kerasa sepi.maka dari itu dengan kak radha menginap paling tidak bisa menemani ibunya selama ia kerja,suasana juga jadi ramai." tentu saja radha , ibu jadi ada teman dan bisa main sama cucu-cucu ku sing bagus iki.." ujar sang ibu ,mengusap lembut kepala nalendra dan aksara.
" Iya bu.. Terima kasih banyak..." ujar radha dengan tulus.
" kalo jagoan-jagoan kecil mau nyemil ambil aja di kulkas kak,stock cemilan buat mereka selalu kita sedia-in" .ya, memang setiap kali belanja bulanan, savrina dan ibu tak permah lupa untuk membeli cemilan untuk anak-anak radha. Karna biasanya setiap 2 minggu sekali keduanya mampir main ke rumah.
" nanti saja sav , begitu sampai anak-anak langsung disuruh makan sama ibu "
" oalahhh ya sudah " kata savrina.Mereka kemudian berbincang-bincang di ruang keluarga sembari Menikmati teh hangat khusus buatan savrina.
Apalagi kalau sudah membahas passion mereka yang masih berkesinambungan ,dunia kecantikan dan fashion.seperti saat ini, jangan di tanya sudah pasti mereka akan semakin larut dalam obrolan .Tapi semakin lama obrolan antara ibu dan kak radha ,sedikit membuat savrina risih, jika sudah seperti ini maka lebih baik ia diam saja. menjadi pendengar setia dari dua wanita yang telah mendapat predikat malaikat cantik tanpa sayap yaitu seorang ibu. Bertahan sebentar menghargai dua orang yang ada dihadapan-nya.,meskipun perasaan savrina sendiri sudah tidak enak,dan benar saja !,tak berselang lama, radha langsung menanyakan suatu pertanyaan yang membuat agak sedikit terkejut.
" kamu sendiri sav , seperti apa penikahan impian kamu?" tanya radha tiba-tiba .Savrina cukup terkejut dengan pertanyaan yang di-lontarkan oleh radha. Nara ibunya menatapnya penuh rasa ingin tahu .
Apa? Pernikahan ??! Impian??! Aku bahkan lupa kapan terakhir menulis kata pernikahan dalam daftar impian hidupku, batin savrina. Mungkin memang benar kata " pernikahan " bukanlah hal yang asing bagi savrina ,apalagi pekerjaannya cukup berkaitan dengan yang namanya pernikahan hanya saja untuk dirinya sendiri, ia belum memikirkan hal tersebut dalam hidupnya atau bahkan mungkin tidak ingin." savrina ! " tegur nara,ibunya. Menyentak savrina yang terdiam.
" eh ! I-ya bu " jawab savrina terbata.
" itu tadi mbak mu tanya loh, seperti Apa per- " ( ucapan bu nara terpotong karena savrina langsung menyergah )
" Maaf bu ... kak radha ... Sepertinya aku ngantuk banget , besok ada jadwal makeup photoshoot . Savrina izin masuk kamar duluan ya " ujarnya berusaha menghindar , lalu beranjak pergi ke dalam kamarnya. bukan bermaksud tidak sopan. Hanya saja savrina yakin pembahasan ini akan berlangsung lama dan savrina sedang dalam mood yang tidak baik untuk membahas seputar pernikahan ini .Sedangkan ibu dan kak radha hanya bisa menghela nafas pelan, melihat savrina yang selalu menghindar jika sudah berbicara tentang pernikahan .
" ibu sudah bilang kan dha ... Savrina tidak akan suka dengan topik ini . dia masih belum berdamai dengan masa lalu keluarga kita radha . Beri waktu savrina untuk menyembuhkan dirinya terlebuh dahulu ." nasihat bu nara pada radha.
" Tapi bu , usia savrina itu sudah cukup matang untuk menikah, atau paling tidak menjalin hubungan asmara dengan seorang pria . Ia tidak bisa terus - menerus apatis terhadap komitmen dalam sebuah hubungan . " keluh radha.
" Usianya memang matang untuk menikah, Tetapi tidak dengan kesiapannya mentalnya ! Apa kamu mau adikmu menikah karna keterpaksaan dan membuat-nya tidak merasakan kebahagiaan sesungguhnya ?! Dengarkan ibu ... Melihatnya tumbuh dengan mandiri dan mampu menjaga diri sampai saat ini saja ibu sangat bersyukur radha ... Adikmu savrina sedari remaja selalu menutup diri, berusaha terlihat tegar , padahal ibu bisa melihat dari sorot matanya ,luka batin yang ia pendam sendiri " ujar ibu savrina dengan raut wajah sedih." Apa kau tau radha ? Betapa sakitnya ibu melihatnya diam tak mau membagi kesedihannya dengan kita. Apa kau tau betapa seorang ibu ingin melihat putrinya bisa tersenyum bahagia tulus bisa dirasakan oleh putrinya. Bukan senyum kepalsuan seolah ia baik-baik saja, padahal aslinya tidak dan sekarang saat savrina sudah menunjukan kemajuan ,lebih bisa ekspesif , mulai membuka diri berinteraksi dengan orang di sekitarnya . Ibu senang dha ! Ibu tidak ingin melihatnya terpuruk kembali , apalagi dengan tuntutan segera menikah. Tidak radha ! " Lanjutnya sedikit emosi .
Radha merasa menyesal sudah berbicara seenaknya saja, tanpa mau mengerti perasaan savrina . Ibunya benar, ia tidak bisa menuntut savrina sampai ke tahap Se-serius itu , sebelum adiknya mampu menyembuhkan diri dari segala lukanya di masa lalu. Jika memaksa, yang ada savrina bukannya bahagia malah akan semakin terpuruk dalam kesedihan . Iya akan bahagia, jika savrina bertemu dengan pria tepat yang mampu menerima kekurangan dan kelebihan savrina dengan ikhlas. kalau tidak ! Justru akan menambah luka di hati adiknya.
" Maafkan aku bu ... Sebagai kakak, aku belum bisa memahami adikku dengan baik . Bahkan hampir saja memaksakan kehendaknya . Padahal selama ini dia tidak pernah menuntut apapun dariku ,dia justru selalu support , menghargai segala urusan dan keputusanku .Seharusnya aku juga lebih menghargai persepsi savrina kan bu... " ucap radha lirih.
" Sudahlah nduk ... Setidaknya sekarang kamu sudah tau dan menyesali perkataanmu yang tadi. tidak baik merasa seolah diri kita paling tau apa yang terbaik untuk savrina juga orang lain. Karna yang berhak menentukan itu Gusti Allah nduk . Manusia hanya bisa berencana,berusaha dan berdoa . " Tutur Sang ibu.
" Baik bu ... " patuh radha.
" Yo wes , ayo kita tidur ,sudah larut malam. Kasihan anak-anak mu pasti lelah. " ucap ibu . Kemudian mereka beranjak dari ruang keluarga , guna mengistirahatkan diri.Sedangkan di Kamarnya orang yang sedang mereka bicarakan yaitu savrina. Ia berbaring sembari menatap datar ke arah pigura kecil yang berada di atas meja samping tempat tidur.bergumam kecil "Flower, gleam and glow .Let your power shine ,Make the clock reverse ,Bring back what once was mine Heal what has been hurt ,Change the Fates' design,Save what has been lost ,Bring back what once was mine,What once was mine . " kalimat favoritnya yang merupakan sepenggal lirik dari nyanyian Yang berada di salah satu film disney , Tangled. Lalu perlahan kedua kelopak matanya terpejam,setitik cairan bening keluar dari sudut matanya .
~~~
Vote & comment, please💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Savrinadeya
General FictionIni tentang savrina yang sangat menyayangi ibunya.Tentang savrina yang akan melakukan berbagai upaya untuk kebahagiaan ibunya.. Bahkan tak jarang ia harus terjatuh dan terluka dalam usahanya,baginya tak apa.karna sakit dan lukanya tak sebanding deng...