Undangan Makan Malam

10 5 1
                                    

Bab sebelumnya dikit banget..
So ini lanjutannya....
(Pengen cepet cepet kelarin cerpen ini)

Enjoy!!!

'SHIT! WAIT A MINUTES!'

Alina terus bangun dari tidur lenanya. Dia ngos ngosan seperti baru balik dari marathon. Saat nafasnya mulai teratur dia melihat sekeliling biliknya. Dia menjumpai sosok lelaki yang membelakangi dirinya di balkon biliknya.

"Sorry, who are you?" Tanya Alin. Dia merasa bulu roma nya naik.

"Have you forgotten me miss Alin?  We just met 6 hours ago." Lelaki tersebut berbalik dan menatap wajah gadis yang baru bangun dari tidur lenanya.

"Ah, Errian Alvano aku ingat sapa la tadi. Buat orang sakit jantung je kamu ni." Kata Alina tanpa sedar menghela nafas lega.

Rian tersenyum karna gadis itu belum menyadari sesuatu.

Tiba tiba Alina tersadar sesuatu
'eh wait, kenapa Errian CEO Vano Crop tu ada kat bilik aku pulak' tanya hatinya. Dia memandang Rian yang tersenyum padanya.

"EEEEEE??!!!!!!!!! ER.. ER... ERRIAN.. SOMPLAK RIAN! BENERAN RIAN... KOK KOK.. KAMU BISA DI DI SINI..."Kata Alina berteriak histeria. Sontak dia berdiri di atas katilnya.

Tiba-tiba pintu kamarnya dibuka. Alin melihat ibu dan ayahnya masuk ke biliknya dengan wajah khwatir mereka.

"Alin whats going on? Kenapa menjerit macam tu?" Tanya ayahnya yang khawatir anak daranya kenapa kenapa.

Rian tertawa melihat telatah gadis yang masih melongo dengan kehadirannya. Dia menghampiri gadis itu.

"Uncle, unty  i'm so sorry. Alin kaget karna aku dikamarnya. Aku cuma coba bangunin dia sekali tiba tiba dia menjerit jadi aku gak bisa ngejelasin apa apa." Kata Rian yang masih tertawa di hujung katil Alina.

Alin mengontrol riak wajah nya dan duduk semuli di katilnya. Dia merasa pipinya panas. Orang tuanya hanya tertawa melihat anak gadis mereka tersipu malu karna ulahnya sendiri.

"Alin, Rian kesini dia cuma main bentar kerumah kita. Ayah Alin yang ngundang. Tadi ayah nyuruh Rian buat bangunin Alin gak nyangka reaksi Alin bakal seheboh ini." Kata ibunya dan mengelus rambutnya. Alin masih menutup pipi nya yang terasa panas.

"Ya sudah sekarang Alin mandi dan bersiap yah kita dinner bareng di bawah. Ayah, ibu ma Rian nunggu Alin di bawah ya." Kata ibunya dan mereka  mulai beredar dari kamarnya.

'Wait, kenapa Rian boleh ada kat sini? Aku tak pernah tau pun ayah rapat ngan mamat tu? Arghh sakai kenapa ayah suruh mamat tu bangunkan aku. Aaaarrrgghh Somplak korang semua Aaarrrgghh' katanya pelan sambil mengacak acak rambutnya.

        🍏FLASHBACK ON🍏

Pak Jj terus pergi ke office tuannya Andrea Ash, setelah memastikan Amalinda Aish balik ke rumah dengan selamat.
Saat di ruang Andrea Ash

Tok tok

"Coming"-Andrea Ash

"Tuan, saya ada kabr baik nak bagitau tuan." Kata pak jj asisten Andrea Ash.

"Em? Apa dia?"-Andrea Ash

"Nona Alin ada kemajuan tuan."- pak jj

"Straight to the point,jj"- Andrea Ash

"Tadi tengah hari, masa saya hantar dokumen yang tuan suruh. Saya nampak Nona Alin tersipu malu dan curi curi pandang klien yang bersama dengan Nona Alin."- pak jj

"Huh?! Serius jj? Kamu tak tipu kan?"- Andrea Ash

"Betul Tuan saya tak tipu. Masa klien tersebut sebut nama panjang Nona Alin, pipinya trus merah dan menggerutu tak jelas."- pak jj

"Kalau macam tu siapa klien kita tu? Saya nak jemput dia makan malam. Saya nak tengok dengan mata kepala saya sendiri betul ke tidak."-Andrea Ash

"Namanya Tuan Errian Alvano dari Vano corp Indonesia, tuan."-pak Jj

"Siap kan kereta cepat. Saya nak pergi office cabang Vano Crop sekarang. Saya nak jemput lelaki yang dah berhasil curi hati anak saya tu." Kata Andrea Ash. Dia bersiap siap pergi ke Vano Crop building.

Sesampai mereka di Vano Crop Building, reception menghantar Andrea Ash keruang meeting privet dan diminta menunggu karna lelaki bernama Errian Alvino masih di ruang meeting lain.

15minit kemudian...

"Maafkan saya Tuan Andrea Ash. Saya masih ada sedikit urusan tadi." Seorang lelaki memasuki ruang meeting privet itu dan itu lah lelaki bernama Errian Alvano.

"Tuan Errian Alvano ye?. Hahah its okay tak lama pun kami menunggu. Saya ni yang datang tanpa buat janji." Kata Andrea Ash bangun dan berjabat dengan Rian.

"Tuan Andrea panggil saja Rian gak usah terlalu formal."-Rian

"Kalau macam tu Rian panggil uncle je la tak payah bertuan tuan."-Andrea Ash

"Maaf sebelumnya. Uncle ada apa ya tiba tiba berkunjung ke sini?"-Rian

"Sebenarnya uncle datang sini nak jemput Rian makan malam kat rumah uncle. Itu pun kalau nak Rian sudilah. Uncle tak paksa."-Andrea Ash

Seketika Rian merasa aneh mengapa direktur Ash Corp datang secara pribadi hanya untuk mengundang dirinya cuma buat MAKAN MALAM doang?..

"Uncle udah jauh jauh datang kesini gimana saya gak nerima jemputan uncle. Saya pasti datang uncle."-Rian. Dia mengikuti alur dari lelaki di depannya itu.

"Huh bagus lah kalau macam tu. Jj akan bagi alamat rumah uncle kat Rian. Malam ni datang tau, uncle tunggu kat rumah."-Andrea Ash

Mereka berdiri, berjabat tangan dan mulai beredar..

'Gak pake lama ternyata kita ketemu lagi. Amalinda Aish.'-ucap Rian tersenyum lembut mengingat gadis yang ditemui nya siang tadi.

            🍎 FLASHBACK OFF🍎

Alin! Be my wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang