Lalu perlahan kaka kelas itu menjalankan motornya, dan berhenti di salah satu pedagang bakso di jalan.
"lo pesen apa kak?" tanyaku
"lo lugu ato goblok? Ck! Beda tipis sih" kaka kelas
"hiih! Apaan sih kak! Di tawarin malah gua di omelin!" kesalku dengan mata melotot
"kita duduk di pedagang apa?" tanyanya jengah
Ok aku paham, sekarang benar kata kaka kelas, aku goblok:)
"pedagang bakso kak hehe" ujarku sambil menampilkan cengiran andalanku
"kang daniel! , baksonya 2 porsi" ujarku
"siap neng cantikkk" ujar kang daniel (penjual bakso)
"lo kelas berapa kak?" tanyaku mencoba membuka pembicaraan
"12"
"oh"
Tuhh kan canggung lagi:)
Ku menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan tidak ada siswa dari sekolahan yang sama denganku di sini.
"kenapa?" tanya si kaka kelas
"eum... Aku takut kak" dan di respon hanya dengan menaikan sebelah alisnya seakan bertanya 'kenapa?'
"aku takut jadi gosip hangat 1 sekolah"
"cih, ngapain takut? Gosip doang" respon si kaka kelas dengan senyum sinis.
Iya juga sih.
"ka, gua denger kak bella suka lo. Kok lo gak respon?"
"di hubungan itu, harus saling memahami, dan harus sama orang yang bener² kita sayang. agar bisa merasakan kelangkapan"
"tapi kalo putus?" tanyaku dan memajukan sedikit kepalaku
"maka orang itu akan merasa kehilangan"
Lalu ku diam sejenak.
"tunggu², tadi kan gua bilang ka bela suka sama lo kak"
"bela gak memahami gue ju"
"dia kan sahabat lo"
"sahabat, keluarga, belum tentu memahami perasaan kita ju" ujarnya lalu memberi jeda "yang ngerti cuma diri sendiri"
Ku mundurkan kepala ku kembali.
"eh tapi Katanya cinta itu seperti simbiosis mutualisme, saling menguntungkan kedua belah pihak, lalu bagaimana jika di hubungan hanya ada 1 orang yang mencintai dan memperjuangkan? Sedangkan yang 1 hanya diam di tempat? " jupitter
"pertanyaan bodoh macam apa itu?" Jonathan
Ku masih diam, dan memasang ekspresi penasaran.
"maka orang yang mencintai itu berhak mundur ju. sekeras apapun perjuangan, pasti bakalan ada rasa lelah mendatang ju"
Lalu pesanan kami datang. Dan kami mulai fokus ke makanan masing²
***
"emm... Makasih kak" ungkap ku dan hanya di balas dengan dehaman.
"jonathan"
"hah?"
"nama gw jonathan"
"itu sih telat kak"
"oh" jonathan
Lalu ia menaiki motornya, dan mulai menyalakan mesinya.
"masuk" jonathan
"hah?"
"mau sampe kapan lo di gerbang?"
"oh, yaudah aku masuk dulu kak"
"hm"
Cih, sok cuek! Mending cakep, eh emng cakep sih ckck- batinku.
"yaudah masuk, ngapain masih diem di sini?" jonathan
"yaudah sih, rumah-rumah gua"
"besok gua beli" ujarnya sambil memasang wajah yang menjengkelkan.
"sombong amat!" kesalku sambil rolling eyes
Lalu ku masuk dan membanting pintu rumah ku.
"duhh, apa sih ka. Dateng2 ngambek! Rusak dah tu pintu" zyan
Ku putar bola mata malas, dan langsung duduk depan tv.
"kenapa?" bunda
"gapapa bun"
"jangan cemberut gitu lah" bunda
"kesel bun"
"EKHEM"
Ku lihat papah yang berdeham di belakang bunda.
"apa pah?" tanyaku
"dari mana?"
Mampus!
"bolos tuh pah" zyan
Ku tatap zyan tajam.
"jadi gini..." ujarku memberi jeda untuk menjelaskan. Namun sudah terpotong oleh ucapan papah
"langsung ke intinya" papah
"iya aku bolos pah, aku berangkat sama wanda iya. Tapi di tengah jalan wanda di ajak berangkat bareng sama temennya"
"papah tau"
"terus ujan, neduh bentar. Pas kesekolah udh telat"
"kok ga pulang?, kemana aja?, tadi di anter siapa?"
"tadi kebetulan pas neduh aku ketemu kaka kelas, ikut neduh juga. Terus aku di penjemin jaket,...... Ohh iya jaket!!!" uajrku lalu menepuk jidat.
"pah pah nanti ku jelasin!"
Ku lari ke arah zyan yang sedang duduk di tangga.
"zyan, lo ada nomer kak jonathan gak?"
"kenapa?" zyan
"tolong chat dia pliss"
"apa?" zyan
"bilang jaketnya di pulangin minggu depan aja boleh kaga, soalnye mau di cuci dulu"
"hm" zyan
Ku lari ke kamar, dan langsung mandi. Kemudian lanjut rebahan di kasur.
Kenapa gua gak minta nomornya sekalian aja ya sama zyan?
Duh mikir apa sih?!, sadar jujuuu sadar!!! Dia orang asing ju orang asing!
Kemudian ku menepuk² kan muka ku hingga merah.
"kok ngantuk?" monologku
ku lihat ke dinding yang menunjukan pukul 03:40.
Tidur, jangan, tidur, jangan, tidur.
Ok tidur aja lah.
****
Typo bertebaran guys.
FOLLOW MY IG: Ara_ara97
KAMU SEDANG MEMBACA
JUPITER
Teen Fiction"Kita hidup dalam skenario tuhan, gak ada yang tau kedepannya. Kita cuma bisa ikuti alurnya" Itu memang pernah ku ucapkan dulu,dan kini ku mencoba menghadapi scenario tuhan dalam hidupku. Hingga berhadapan dengan berbagai konflik. Ku coba tenang unt...