3.

10 4 0
                                    

Salwa terbangun dari tidurnya. Malam masih mengitari semuanya. Salwa melihat Dipta yang tertidur di sampinya.

Ayunan yang bergantung pada kedua sisi pohon dengan udara yang sejuk nan dingin.

Salwa berjalan ke arah tembom yang terus menggugurkan tanah yang beku.

Dia melihat lalu sebuah lubang muncul. Lubang itu kecil, Salwa terkejut mengapa lubang ini terbuka?

Lalu jari telunjuk keluar dari balik tembok tersebut. Salwa lalu berusaha membantu menghancurkan tembok-tembok tersebut dengan terus merusak hingga tanpa sadar darah segar mengalir di telapak tangan nya.

Hingga sebuah wajah muncul dari balik tembok yang mulai terbuka lebar.

Itu...










Indah.

Salwa lantas semakin terkejut. Tapi dengan cepat dia membantu menghancurkan tembok itu, semakin dia hancurkan maka semakin deras darah yang keluar dari telapak tangan nya.

Indah berhasil keluar dari sana. Dengan ditarik cepat oleh Salwa.

Hingga sebuah lampu besar yang menyinari kebawah membuat keduanya menunduk untuk bersembunyi.

Takut jika ketahuan. Tak ada yang sadar karena seseorang sedang memerhatikan mereka dari jauh. Tapi Salwa sadar saat dia berbalik dia mendapati Dipta yang bersembunyi.

Salwa tahu Dipta sedang memerhatikan mereka beruda namun tak ingin menampakkan diri dan memilih bersembunyi dari Indah.

Salwa membawa Indah pergi ke tempat lain walau dalam satu daerah.

Membawa nya untuk tidur ditempat lain jauh dari Dipta. Karena Salwa tahu mereka masih belum bisa bersama walau dalam keadaan sekarang.

🌻🌻🌻
Nggak ada yang bicara kan?
Itu udah pasti, aku cuma buat cerita yang dilakukan dan apa yang mereka kerjakan karena ini beda.
Aku hanya membuat teori namun belum ada arti dibalik semuanya wkwkwkwk.

MATAHARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang