The Night We Met

6K 540 115
                                    

Jalanan terlihat semakin kabur ketika aku menambah kecepatan motorku. Di saat yang sama, air mataku menetes semakin deras.

Aku sudah tidak tahan hidup seperti ini.

Mungkin ini saatnya.

Aku menambah lagi kecepatan motorku, kemudian menutup kedua mataku.

Selamat tinggal, dunia.

Brak!

...

Aku membuka mataku. Semuanya berwarna putih.

Apakah ini surga?

"Gadis itu sudah gila!" Teriak seseorang.

Bagaimana bisa?

Tolong jangan bilang aku masih hidup!

Terdengar suara langkah kaki yang mendekat. Tapi entah  kenapa, hatiku berkata kalau aku harus segera meninggalkan tempat itu.

Segera, aku membuka jendela di belakangku dan melompat keluar.

"Allison, gadis itu menghilang!" Terdengar teriakan seorang pria.

"Kenapa gadis itu selalu membuat ulah?!" Teriak yang lainnya.

"Tenang saja, Ben bilang dia ada di luar."

Woosh!

Tiba-tiba muncul pancaran cahaya berwarna biru di depanku, disambut oleh penampakan seorang cowok se-usiaku.

Apa dia baru saja melakukan teleportasi?!

Di tengah kebingunganku, segerombolan orang muncul dari dalam rumah. Mereka semua sepertinya ada di usia yang sama, kecuali cowok di depanku.

"Hei, kami tidak berniat untuk menyakitimu." Kata salah satu diantara mereka.

"Apa yang terjadi?" Tanyaku.

"Kau hampir membunuh kami." Jawab cowok di depanku, sinis.

"Five!" Bentak gadis berambut keriting. "Kau baru saja mengalami kecelakaan, lalu kami membawamu kemari."

"Itu bukan kecelakaan." Gumamku pelan.

"Apa kau mabuk, darling?" Tanya seorang lelaki kurus dengan jaket bulu.

Sebelum aku sempat berkata apa-apa, seorang gadis pucat yang berdiri di samping lelaki kurus itu berkata, "Lebih baik kita semua masuk dulu saja."

Ya sudah, mau bagaimana lagi. Aku juga tidak tau ini dimana. Kalaupun aku mau kabur lagi, sepertinya cowok dengan kemampuan teleportasi itu bisa menangkapku lagi dengan mudah.

"Jadi, siapa namamu?" Tanya si lelaki kekar tanpa basa-basi, ketika kami sudah sampai di ruang tengah.

"Aku Helena. Maaf, apa aku menyakiti kalian?"

"Sebenarnya kau hampir saja menabrak kami. Tapi kami baik-baik saja, kok." Jawab lelaki kekar itu lagi.

"Anyway, Aku Allison." Kata si gadis berambut keriting.

"Itu Luther." Allison menunjuk si lelaki bertubuh kekar.

"Ini Klaus." Si lelaki kurus berjaket bulu melambaikan tangannya.

"Ini Five-"

"Ayolah! Kenapa kita melakukan ini? Kita harus segera menemui Ayah!" Ujar cowok bernama Five yang baru saja di tunjuk Allison.

"Kita tidak bisa pergi sekarang, Five. Tidak malam-malam begini." Jawab Allison.

"Lalu bagaimana dengan dia?" Tanya Five sambil melirikku tajam.

Hi guys! Vote and (especially) comment for the next chapter!

And i hope you enjoy reading this fanfiction!

Don't Come Back (Five Hargreeves Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang