Seperti mendengar bisikan, sang bidadari berhenti tertawa dan mengerutkan dahinya.
"aku mendengar seseorang meringis tuan" ucapnya, "aku tidak mendengar apa-apa, ayo kita lihat taman dibawah awan sebelah sana" balas tuan sambil melangkah menjauh dari tempatnya meninggalkan puan.Puan masih meringis dan bersedih hati karena tuan tidak datang bahkan tidak mendengarnya. "apakah aku masih bisa berharap, dia datang kemari, menggenggam tanganku lagi?".
Luka ini sungguh abadi tak ada penyembuh bahkan pereda untuk luka ini, tidak berdaya bukan berarti lemah, tapi suasana hati memang sangat mempengaruhi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POETRY
PoetryDILARANG KERAS MENYALIN TANPA IZIN!!! Hanya lembar halaman pertama yang masih belajar merangkak 😊