Kalau diputar ke waktu delapan belas tahun yang lalu. Itu waktu yang cukup mengagetkan. Oh, bukan. Sangat mengagetkan maksudnya. Bagi sahabat-sahabat keduanya.
Bagaimana tidak, secara dua pemuda beda usia itu mendatangi mereka lengkap dengan undangan ditangan mereka. Hitam dan gold 'The Wedding' Jelas tertera disana lengkap dengan nama keduanya. Sontak saja si penerima undangan mengumpat.
"Ouch Shit! Demi dedemit istana presiden kalian serius?" Sialan sekali mulut pria itu. Namjoon menatap mereka menganga tak percaya. Rambut acak-acakan bekas iler pun tak ia pedulikan.
"Apa kami terlihat sedang bercanda?" Yoongi balik bertanya. Menatap Namjoon jengah.
"Buk-bukan itu maksud ku! Astaga! Lusa! Ya Tuhan ini mendadak sekali seperti petir yang menyambar disiang hari yang cerah! Kau tau?" Reaksinya persis seperti ayah Taehyung yang tau anaknya menghamili anak perawan orang. Memijit pelipisnya seperti orang tua yang mendadak migrain dengan kelakuan anaknya, bersandar lemas di sandaran sofa, menatapi langit-langit nanar.
"Gua dilangkahin bocah SMA." Gumamnya ga jelas. Namjoon melamun untuk beberapa saat. Kebiasaan kalau baru bangun.
"Hyung ga papa?" Tanya Taehyung guncangin bahunya Namjoon. Si empu tersentak kaget, terus ngangguk geleng ga jelas. Tentu aja si Taehyung nya bingung, jadi yang bener yang mana?
Taehyung kaget, tiba-tiba saja Namjoon duduk tegap, terus natap mereka serius, Yoongi mendengus.
"Dih, sosoan." Decaknya pelan. Malas aja gitu liat tampang sok serius temannya itu.
"Sssttt,,, diam Yoongi. Gua ini masi kaget loh. Jangan di sungut-sungut gitu, entar tulangnya diambil anjing." Maklumin baru bangun omongan suka ga nyambung.
"Bacot lo nam." Desisnya sadis. Berpangku tangan. Menatap malas si pemilik apartement.
"Hyung, jangan kasar gitu ah ngomongnya. Ga baik." Bilang Taehyung, memperingati. Di sini Taehyung itu berperan sebagai orang baik, polos dan imut.
Dianggukin Namjoon setuju.
"Ini gua masi ga nyangka loh, kalian serius?"
"Mau gua sumpel pake undangan keyanya ni orang." Kesal Yoongi.
"Nam pinjem kamar mandi lu bentar." Ga mau liat muka bego Namjoon lama-lama Yoongi milih pergi ke kamar mandi, mendadak kebelet liat muka begonya Namjoon.
"Nanti jangan lupa di balikin."
"Iya nanti gua balikin semua isi kamar mandi lo." Balas Yoongi ketus sembari berjalan kearah kamar mandi. Kini tinggal lah duo seme.
"Sensian banget sih jadi uke. Oi, Tae."
"Ya hyung?"
"Ini serius?" Masi ga nyangka dia gaess. Ya gimana mau percaya, secara kedua orang ini tak punya hubungan spesial atau semacamnya. Apa lagi si Taehyung yang notabenenya masi sekolah, polos banget orangnya, isi otaknya cuma game, game, makan, makan. Sulit di percaya sih, tapi memang seperti itu pemuda bernama Kim Taehyung itu.
Makanya pas ulang tahun Taehyung yang ke tujuh belas, Namjoon berbaik hati berbagi ilmu pengetahuan biar Taehyung nya pinter dikit soal yang iya-iya. Kasian dia liat Taehyung yang suka planga plongo pas temen-temennya cerita hal-hal dewasa.
Tapi caranya itu salah loh joon :")
Harusnya di bimbingan dulu atuh, kalo mau ngajarin.
"Kalian beneran mau nikah nih?"
"Issh masa hyung masi ga percaya sih? Kan itu udah ada kartu undangannya." Tunjuk Taehyung ke kartu undangan yang tergeletak begitu aja di atas meja.
Taehyung mencebik, kesal semua sahabat yang ia undang pasti begitu semua. Tadi Jimin juga bilang gitu. Ditambah lagi Jungkook plus ngata-ngatain dia. Kan makin kesel.
KAMU SEDANG MEMBACA
𓆩•◡•𓆪 Family Insta 𓆩•ㅅ•𓆪 || Taegi
Fanfictionya itu ================ 𓆩•﹏•𓆪 📝 Bhs Campur, non baku misgendering Mpreg