awal

3.6K 171 13
                                    

Drrtt!!

"Yeo-"

"Kau sudah pulang?"

"Su-"

"Langsung ke rumah sakit."

Tut tut

"Hah?"

Langsung di putus orang diseberang sana, pemuda itu bengong tak percaya menatap ponselnya.

Boleh mengumpat tidak? Berakhir ia menghela nafas. Ia baru saja menjalankan motor Sport kesayangannya itu. Kakinya pun baru naik, terpaksa berhenti lagi. Karena deringan ponselnya. Ini menyebalkan.

"Yeon!" Pemuda itu kembali menggeram rendah, kali ini pemuda bertubuh tinggi itu yang menghentikan niatnya. Ketua osis sialan, yang sayangnya sahabatnya sendiri.

"Mwo?!" Pemuda itu tampak kesal.

"Nebeng ya." Kebiasaan sekali. Padahal pemuda tinggi itu punya mobil sport yang berjejeran rapi di garasi mansionnya yang dengan suka rela dibelikan sang ayah lagi dan lagi. Ck. Sayang sekali tidak digunakan.

Drrtt Drrtt

Posennya kembali berdering tanpa henti dan itu menambah kekesalannya. Sebelah alis pemuda tinggi berlesung pipi terangkat

Kesal, pemuda yang dipanggil Yeon itu akhirnya ngangkat ponsel.

"Kau dimana??!! Cepat ke sini!!!"

"Astaga pa!!! Ada apa sih? Kenapa aku harus ke rumah sakit?"

"Mama mu melahirkan, cepat ke sini!"

"Apa?!!"

"Apa, apa, apa. Yak! Bocah cepat ke sini!"

"Iya, iya sebentar. Sabar dulu, jalan dulu motornya."

"Motor ga bisa jalan jun."

"Papa diem deh, fokus aja sama mama." Omelnya pada sang papa, yang tentunya diomeli balik sama si papa tapi ga didengerin sama Yeonjun.

"Bin maaf ya hari ini gua ga bisa nganterin lu. Gua buru-buru! Daaah!!"

Khawatir dan kalut pemuda itu melajukan motornya diatas rata-rata. Beberapa kali ia menyelip kendaraan lain.

Pemuda yang tadi minta nebeng, berdiri kebingungan melihat kepergian sang teman. Tak lama mengankat bahu acuh, berjalan meninggalkan parkiran.

"Hyung! Mau pulang bareng?"

Di gerbang mobil hitam yang ia kenal berhenti tepat di sampingnya. Ia menatap orang yang tadi memanggilnya, kepalanya menyembul dari jendela mobil dikursi penumpang bagian belakang. Tak perlu berpikir lama, pemuda tinggi itu langsung membuka pintu mobil itu. Permuda yang menawarkan tersenyum lebar menggeser duduknya lebih ke ujung.






+=======================+
𓆩•◡•𓆪 Family Insta 𓆩•ㅅ•𓆪
+=======================+














"Pa!" Sang ayah yang duduk sembari menunduk itu langsung mendongak, menatap putranya yang baru saja sampai.

"Bagaimana?"

"Belum." Pemuda itu berjalan lesu, ikut mendudukan diri di samping sang ayah. Meletakkan helmnya di kursi yang kosong.

"Kenapa ga masuk?" Tanyanya menatap lurus ke arah pintu yang tertutup.

"Mama mu ga mau."







𓆩•◡•𓆪 Family Insta 𓆩•ㅅ•𓆪 || Taegi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang