PROLOG

4.7K 238 17
                                    

Berawal dari pembicaraan menyebalkan seorang calon mertua dan calon istrinya,

"Kau yakin dia pantas dengan dirimu Hye Jeong? Eomma kok tidak yakin. Apa dia bisa mengurus anaknya kelak? Dia memang pria yang mapan, tapi eomma lebih suka yang penyanyang anak-anak, ketimbang kaya, mapan, tapi mengurus anak tidak bisa."

"Aku bisa mengurus anak kami sendiri, biar Taehyung fokus dengan pekerjaannya."

"Tanpa menyisakan waktu untuk anaknya?"

"Eomma, kami menikah saja belum, kenapa sudah mempermasalahkan keturunan?"

"Ini perlu. Bagi eomma, masa depan cucu eomma itu utama, ini juga yang eomma lakukan pada kakakmu, Hyejin. Dan dia langgeng terus hingga sekarang, anak-anaknya juga tidak kekurangan kasih sayang sedikitpun. Suaminya sangat pengertian dengannya."

"Lalu, setelah ini aku harus bagimana? Aku sudah sangat mencintai Taehyung. Apa karena pandangan negatif eomma aku harus meninggalkannya?"

"Ya."

"Apa? Eomma gila?"

"Bisa-bisanya kamu mengatai eomma? Eomma jadi semakin yakin, hubungan kalian memang tidak akan lancar. Tinggalkan dia, cari lelaki lain."

Kim Taehyung, nyaris gila karena pada akhirnya sang calon istri memutuskan untuk meninggalkan dirinya, menuruti perintah sang eomma.

Benar-benar sialan! umpat Taehyung dalam hati.

Ini adalah ke tiga kalinya ia gagal menikah karena alasan yang nyaris sama dari tiap calon mertuanya.

Jika begini, melajang aja terus sampe mati -mohon dimaklumi orang frustasi suka nyeleneh kalau ngumpat #tabokauthor

Kim Taehyung adalah seorang musisi kenamaan Inggris. Ayahnya warga negara eropa dan ibunya asli korea. Selain menjadi musikus, Taehyung juga mengurus sebuah perusahaan yang ia dirikan sendiri- KROOM, Inc. namanya. Perusahaan teknologi startup yang berfokus pada pengembangan aplikasi di telepon genggam.

Sejauh ini, nama Kim Taehyung sudah masuk ke dalam daftar pengusaha muda tersukses. Namun, mungkin hal itu tidak membuat ia tampak spesial dimata para calon mertuanya.

"Persetan dengan suka anak-anak. Gue bukan pedhofil njing!" dalam sekali tendang, sebuah botol yang teronggok di depan Taehyung, melayang jauh. Menimpuk kepala bocah bersurai hitam kelam.

"Ittai!" pekik bocah itu.

Taehyung yang sempat mendengaarnya, mendelik kaget, dan buru-buru menghampiri si bocah.

"Oh, maafkan paman ya. Apakah sakit?" tanya Taehyung begitu sampai di tempat bocah lelaki dengan pipi gembil yang kini memerah.

"Daijobu-des, gomenasai," si bocah lelaki itu bicara dengan menundukkan kepala. Terlalu mengemaskan hingga membuat Taehyung reflek mengusak surai hitam lembut bocah itu.

"Kau bukan orang korea?" Taehyung bertanya lagi.

Si bocah hanya menjawab dengan gelengan cepat. "Bibi Rose menyuruhku untuk menerapkan bahasa itu di keseharian."

"Tapi ini di Korea, bagaimana jika orang yang kau ajak bicara tidak mengerti ucapanmu?"

"Aku hanya menjalankan perintah Bibi, itu bukan kejahatan."

Woah, anak ini. "Kenapa bibimu menyuruhmu melakukan itu?"

"Karena aku akan dibawa ke tempat orang-orang yang berbicara bahasa itu."

"Kau akan ke Jepang?"

Si bocah mengangguk. "Agar bibi mendapat uang untuk melunasi hutang keluarganya."

Sialan! Taehyung tidak mengerti kenapa ia langsung emosional setelah mendengar ucapan bocah lelaki yang belum ia tau namanya ini.

"Jimin! Eoh, apa dia kabur dariku?"

Samar-samar dapat Taehyung dengar suara seorang wanita. Dan bocah di depannya menoleh ke sana-kemari.

"Namamu Jimin?" Taehyung bertanya.

"Ne, Park Jimin-imnida. Anda? Nugusaeyo?"

Sekilas Taehyung terbitkan senyum, sebelum menjawab dengan santai,

"Naega, neo Appa."





















Gue bukan pedhofil.
Gue cuma ingin lindungi bocah manis ini -Kim Taehyung.








Rolling bawah. . .

Little Prince Kim | VMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang