1

3K 234 22
                                    

10 tahun kemudian,

London, UK.

Sebuah halaman sekolah tampak ramai diisi para pelajar yang berjalan keluar untuk segera pulang. Salah satu diantaranya adalah lelaki manis bersurai pirang.

Namanya Park Jimin?

Bukan. Tapi, Kim Jimin.

Pemuda yang memiliki tinggi 174 cm itu, sudah resmi menjadi anggota keluarga Kim sejak 10 tahun lalu. Menjadi putra tunggal seorang Kim Taehyung dan cucu satu-satunya di keluarga Kim. Tentunya setelah cekcok panjang lebar antara Tuan Kim dan anaknya yang memutuskan untuk mengurus Jimin sendiri, tanpa niat mencarikan seorang ibu untuk bocah itu.

Terlebih saat tau Taehyung membeli Jimin dari bibinya tidak dengan harga sedikit.

Entah apa yang ada dipikiran Kim Taehyung saat itu.

Gue bukan pedhofil.
Gue cuma ingin lindungi bocah manis ini.

Baiklah, itu yang ada di pikirannya. Entah untuk saat ini. Karena ia tampak susah ditebak di beberapa bulan terakhir.

"Appa masih di jalan?" Jimin menggembungkan pipinya.

Saat ini pemuda mungil itu sedang menunggu Taehyung yang berjanji akan menjemputnya karena setelah ini ia akan ikut Taehyung menghadiri pesta ulang tahun rekan kerja pria itu di salah satu restoran ternama.

Tapi setelah satu jam menunggu, Taehyung belum juga sampai, membuat Jimin dengan berat hati meneleponnya, dan tau sudah jika pria itu masih dalam perjalanan.

"Ck, terlalu lama Appa." komentar Jimin. Jelas dia kesal. Taehyung bilang akan menjemputnya tepat waktu, meminta Jimin untuk langsung keluar dari sekolahnya tanpa belok kemana-mana. Dan Jimin usahakan benar. Dia izin tidak hadiri ekschool musik yang cuma satu jam berlangsung.

"Tau gini, mending Jimin ikut ekschool aja tadi." gerutu pemuda mungil itu. Masih dengan ponsel yang menempel di telinga tapi panggilan sudah berakhir.

"Jimin? Katanya ada urusan mendadak? Kok masih di sini?" tanya seseorang yang cukup Jimin kenal. Min Yoongi, ketua ekschoolnya. Salah satu murid pindahan dari Korea dan berstatus menjadi senior Jimin- sudah satu tahun.

"Eoh, maaf, aku tidak tau kalau Appa akan sedikit terlambat." jawab Jimin.

"Satu jam itu lama Jim." nyatanya Yoongi mengamati Jimin sejak tadi.

Dan tentu hal itu membuat Jimin diam tak berkutik.

"Kau ingin pulang denganku?" Yoongi menawari.

"Tidak perlu. Aku akan hadiri acara dengan Appa." kata Jimin.

Yoongi hanya mengangguk-ngangguk paham.

Ayolah, siapa yang tidak tau Appa-nya Jimin di sini? Satu sekolah juga tau. Walau banyak yang mengherankan, tak terkecuali Yoongi, orang yang dikenal paling acuh dengan sekitarnya itu.

Kim Taehyung, si programer sukses yang juga seorang musisi.

"Baiklah, aku duluan ya Jim." pamit Yoongi.

Jimin pun mengangguk. Namun, sedetik kemudian ia hentikan kepergian Yoongi.

"Hyung, ekschoolnya sudah selesai?" tanya Jimin.

"Sudah satu jam." jawab Yoongi seadanya.

"Satu jam dengan perjalanan kemari." sanggah Jimin. Membuat senyum tipis Yoongi terlihat.

Little Prince Kim | VMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang